Sleman (30/09/2025) REDAKSI17.COM – Malam Tirakatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) hendaknya menjadi momentum untuk melakukan introspeksi sekaligus retrospeksi atas perjalanan bangsa. Pancasila tidak cukup hanya dipandang sebagai mitos atau nostalgia sejarah, melainkan harus dihidupkan sebagai ideologi praktis dalam kehidupan berbangsa.
Pesan tersebut disampaikan oleh Asisten Sekda DIY Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Aria Nugrahadi dalam membacakan sambutan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pada Malam Tirakatan Hari Kesaktian Pancasila (Hapsak) 2025 di Monumen Pahlawan Pancasila, Sleman, Yogyakarta, Selasa (30/09). Aria menekankan pentingnya menengok kembali jejak sejarah pergulatan bangsa, sekaligus mengambil keteladanan para pendiri negara.
“Introspeksi terhadap jatidiri Bangsa Indonesia, apakah masih tetap konsisten menjadikan NKRI sebagai negara-bangsa, serta Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Retrospeksi dengan nitik-laku, menengok jejak sejarah pergulatan bangsa, untuk niti-laku, mengkaji dan menguji potret perjuangan masa lalu dalam berbagai zaman, lalu napak-laku ketauladanan para Pendiri Bangsa,” tuturnya.
Lebih lanjut, Aria menegaskan bahwa Pancasila harus menjadi pedoman berbangsa yang hidup di era modern. Pancasila harus dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari agar mampu menjadi solusi atas persoalan bangsa.
“Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi praktis, maka setiap tantangan, perbedaan, dan konflik apa pun, dapat diselesaikan secara damai dan bermartabat. Karena memiliki landasan nilai-nilai, atas dasar prinsip musyawarah dan mufakat, yang benar-benar hidup di masyarakat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Indonesia harus mampu menghadirkan pembangunan yang memajukan dan memberi rasa keadilan bagi seluruh rakyat, bukan sekadar slogan atau mitos. Di akhir sambutannya, Aria mengajak masyarakat untuk memaknai Hapsak ini dengan hati yang arif, sembari menjaga spiritualitas dan memperkuat iman.
“Dengan semangat gotong royong dan tekad yang kuat, kita yakin bisa mengatasi tantangan yang ada. Bersama, kita akan bangkit dan membangun masa depan yang lebih baik, seiring semangat Pancasila sebagai Perekat Bangsa, Menuju Indonesia Raya,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Asisten Sekda DIY Bidang Administrasi Umum sekaligus Ketua Umum Hari Kesaktian Pancasila 2025, Ir. Srie Nurkyatsiwi, dalam laporannya menyampaikan, acara ini dihadiri jajaran Forkopimda, DPRD DIY, ASN, organisasi masyarakat, mahasiswa, hingga pelajar SMA/SMK. Srie menjelaskan, tema yang diangkat pada tahun ini adalah “Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya”, serta adapun sejumlah agenda pokok dalam rangkaian peringatan.
“Adapun rangkaian kegiatan pokok dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 adalah sebagai berikut. Pertama, pada tanggal 30 September 2025 pukul 19.00 WIB dilaksanakan Malam Tirakatan di Monumen Pahlawan Pancasila dengan narasumber Profesor Suwarno dan diikuti oleh ASN Pemda DIY, organisasi masyarakat, mahasiswa, siswa siswi SMA/SMK di Kabupaten Sleman, serta penampilan kesenian dari SMK Negeri 2 Yogyakarta,” jelasnya.
Selain itu, pada keesokan harinya juga digelar upacara peringatan secara serentak. “Di tingkat daerah, upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila tahun 2025 dilaksanakan di kantor pemerintah provinsi, kabupaten/kota mulai pukul 08.00 waktu setempat. Serta untuk DIY, upacara dilaksanakan terpusat di lapangan Monumen Pancasila dengan peserta upacara meliputi unsur TNI Polri, ASN Pemerintah Daerah DIY, ASN instansi vertikal, organisasi masyarakat, mahasiswa universitas di DIY, dan perwakilan siswa SMP dan SMA di Kabupaten Sleman,” jelasnya.
HUMAS PEMDA DIY