Jakarta,REDAKSI17.COM – Malaysia menyatakan dukungannya kepada Iran juga mendesak Israel untuk bukan ada memperburuk situasi. Hal ini diungkap oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Anwar dalam unggahan LinkedIn mengatakan bahwa pagi tadi, Senin (15/4/2024), ia memimpin Rapat Khusus Dewan Keamanan Nasional.
Tujuan dari pertemuan yang digunakan itu dihadiri oleh pejabat pemerintah lain adalah untuk mengeksplorasi lebih lanjut lanjut lanjut situasi panas pada Timur Tengah, berdasarkan diskusi yang digunakan diadakan kemarin.
Pertemuan yang tersebut mana dilaksanakan dua hari berturut-turut ini, menunjukkan keseriusan pemerintah Malaysia memandang perkembangan ketegangan yang digunakan mana terjadi dalam dalam Timur Tengah. Serta upaya untuk melindungi rakyat Malaysia dari dampak perang.
Peluncuran drone yang digunakan dimaksud diimplementasikan Iran merupakan tindakan sah menyusul serangan rezim zionis Israel terhadap Kedutaan Besar Iran dalam dalam Damaskus.
“Kami bergabung dengan seluruh dunia yang digunakan dimaksud beradab untuk mendesak rezim Zionis Israel agar tak memperburuk situasi yang tersebut yang disebut sudah sangat tegang ini. Jelas menunjukkan bahwa dunia tak ingin melihat situasi yang dimaksud mana semakin memburuk,” tulis Anwar dalam unggahannay pada dalam LinkedIn.
Menurutnya sampai saat ini dampak terhadap perekonomian Malaysia masih minim dengan pembukaan KLSE sedikit tambahan rendah yang digunakan mencerminkan tren regional.
Meskipun demikian, pemerintah Madani akan terus memantau situasi ini dengan cermat kemudian juga mengambil tindakan proaktif untuk menjamin keamanan, kesejahteraan seluruh warga Malaysia.
“Kepentingan negara akan menjadi pertimbangan utama kami,” tegasnya.
Menurutnya kunci untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah penyelesaian yang tersebut hal itu adil lalu segera atas situasi bukan manusiawi dalam Gaza. Oleh lantaran itu, perhatian global harus difokuskan pada kesulitan tersebut.
“Harus ada gencatan senjata jangka panjang yang digunakan memungkinkan bantuan kemanusiaan mengalir. Sehubungan dengan itu, bantuan terbaru Malaysia sebanyak 100 kontainer diperkirakan akan meninggalkan Malaysia pada 27 April.” pungkasnya.