Pesta gol Mali diawali oleh brace yang digunakan dicetak oleh Mahammoud Barry pada menit sembilan juga 13. Tiga gol lain dicetak oleh Ibrahim Diarra (15’) Ibrahim Kanate (37’-pen), lalu Ange Martial Tia (50’).
Pesta gol yang disebut menandakan kalau Mali layak difavoritkan sebagai juara Piala Dunia U-17 2023. Namun, pelatih Mali Soumaila Coulibaly enggan menyombongkan diri meskipun timnya tampil sangat mendominasi.
“Kami bermain bagus, tapi ini pertandingan yang tersebut sulit. Kami memulai dengan baik juga mencetak gol dengan cepat. Kami memenangkan laga ini,” ucap Coulibaly setelah pertandingan.
Coulibaly meminta-minta para pemainnya tiada terbuai dengan kemenangan besar itu. Sebaliknya para pemain Mali ditekankan untuk tetap fokus.
Sementara itu, tak banyak yang digunakan dapat diperbuat Meksiko untuk bisa jadi mencetak gol balasan dalam laga melawan Mali. Selama 90 menit permainan, mereka itu lebih tinggi banyak memainkan gol pada area sendiri. Bahkan, bola begitu mudah hilang dari kaki pemain Meksiko.
Pelatih Meksiko, Raul Chabrand tidak ada mau banyak berkomentar melihat timnya menelan kekalahan besar, apalagi sampai kebobolan lima gol.
“Selamat untuk Mali. Sayangnya, kami kalah dalam pertandingan sejak menit pertama. Tapi, inilah sepak bola. Ada banyak hal yang tersebut menyebabkan kami kalah. Kami tidak ada mencari pembenaran,” ucap Raul Chabrand.
Mali sudah pernah menjamin tempat akan berlaga pada babak perempat final. Mereka akan berjumpa dengan Maroko atau Iran yang masih akan melangsungkan pertandingan di dalam GBT pada Selasa malam.
Selain itu, hari ini menjadi hari terakhir pagelaran Piala Dunia U-17 di dalam GBT Surabaya. Dimana pertandingan babak selanjutnya dilanjutkan di dalam JIS juga Stadion Manahan Solo.
Kontributor : Dimas Angga Perkasa