MANTRIJERON,REDAKSI17.COM — Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, menghadiri dan membuka kegiatan Gelar Potensi UMKM Kemantren Mantrijeron yang digelar pada Sabtu (14/6) di Kantor Kemantren Mantrijeron, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program ‘Mantrijeron Nyawiji’ yang bertujuan untuk menggali dan mempromosikan potensi lokal, terutama di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam sambutannya, Wawan Harmawan menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang tidak hanya menampilkan produk UMKM, tetapi juga kekayaan seni dan budaya khas Mantrijeron. Ia menyebutkan bahwa Mantrijeron merupakan miniatur Kota Yogyakarta, yang memiliki kekayaan dari berbagai sisi.

“Mantrijeron adalah miniatur Kota Yogya. Dari sisi agama ada Jogokaryan yang menjadi perhatian nasional, dari pariwisata ada Prawirotaman sebagai jujugan wisatawan, dan kekuatan budaya seperti bregodo juga luar biasa,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Wawan menyampaikan harapannya agar kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan menjadi agenda rutin. Ia bahkan mendorong agar pada bulan Oktober mendatang digelar ‘Mantrijeron Night’ sebagai bagian rangkaian HUT Kota Yogyakarta yang juga menjadi wadah ekspresi dan promosi potensi lokal.

“Kegiatan seperti ini sangat bagus. Harapan saya, Oktober nanti, kemantren wajib mengadakan Mantrijeron Night. Ini menjadi kekuatan kita yang harus terus dimunculkan. Dinas terkait harus membantu, dan saya akan memantau langsung,” tegasnya.
Ia menekankan bahwa seluruh pelaku UMKM yang terlibat harus berasal dari Mantrijeron, karena menurutnya kawasan tersebut sudah memiliki fasilitas dan potensi ekonomi yang cukup kuat.
“Hotel, restoran, semuanya ada di sini. Tidak ada alasan Mantrijeron tidak maju. UMKM harus jadi panutan dan rumah percontohan, tidak hanya untuk kemantren tapi juga untuk Kota Yogya,” tutupnya.
Sementara itu, Plt. Mantri Pamong Praja Kemantren Mantrijeron, Eni Purwati, menjelaskan bahwa gelaran UMKM kali ini juga diramaikan dengan parade drumband dan pentas seni di Lapangan Minggiran. Rangkaian acara ini akan ditutup pada Minggu (15/6) malam dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk.
“Melalui program Mantrijeron Nyawiji, kami ingin menunjukkan potensi UMKM, seni, dan budaya yang ada di wilayah ini. Kami ingin para pelaku usaha bisa naik kelas, baik dari segi produk, kemasan, hingga pemasaran,” ujarnya.
Tambahnya, dari 30 UMKM yang ada di wilayah Mantrijeron, sebanyak 12 UMKM terkurasi dan mengikuti pameran di kantor kemantren. Sisanya tetap berpartisipasi di lokasi Lapangan Minggiran.
Salah satu pelaku UMKM yang turut merasakan manfaat dari kegiatan ini adalah Bu Paerah (61) yang merupakan penjual kue gandhos yang biasa berjualan di depan Puskesmas Mantrijeron.

“Biasanya saya jualan jam 8 pagi dan sudah habis, tapi sekarang ikut kegiatan ini jadi lebih laris. Pendapatan saya meningkat dan saya sangat senang karena diberi wadah untuk memperkenalkan jualan saya,” ungkapnya.