Home / Politik / Mardiono dan Arwani Thomafi Disebut Bakal Maju jadi Calon Ketum PPP

Mardiono dan Arwani Thomafi Disebut Bakal Maju jadi Calon Ketum PPP

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Muhammad Mardiono dan Sekretaris Jenderal PPP Muhammad Arwani Thomafi disebut akan maju menjadi calon ketua umum pada Muktamar Ke-10.

Juru bicara DPP PPP Usman Muhammad Tokan alias Donnie Tokan mengatakan mereka sudah sering berkeliling ke daerah untuk mencari dukungan. “Tapi persaingan masih datar saja,” ujar Donnie melalui pesan singkat Selasa, 1 Juli 2025.

Partai Ka’bah mengagendakan penyelenggarakan Muktamar pada Agustus-September tahun ini. Muktamar adalah forum tertinggi PPP untuk mengambil keputusan dan menentukan kebijakan strategis partai.

Donnie mengatakan nama kandidat yang akan maju berasal dari dalam dan luar partai. Menjelang pelaksanaan muktamar nanti, kata dia, kandidat yang maju akan terperas menjadi satu atau dua nama. “Kita tunggu saja,” ujarnya.

Sebelumnya terdapat sembilan figur yang masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Dari internal partai, yaitu  Muhammad Mardiono, Muhammad Romahurmuzi, Sandiaga Salahuddin Uno, Amir Uskara, dan Taj Yasin Maimoen dari kalangan internal.

Sementara dari kalangan eksternal partai terdapat nama Penasihat Khusus Presiden bidang Pertahanan Nasional Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman, Menteri Sosial Syaifullah Yusuf, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan mantan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.

Nama-nama tersebut, kata Donnie, masih berstatus sumir, tapi ada juga yang sempat melakukan konsolidasi dengan pengurus-pengurus PPP di tingkat wilayah, maupun di tingkat pengurus teras. “Kalau benar nama dari eksternal ini akan maju, tentunya kami akan menyambut baik,” ujar dia.

Sebagaimana diketahui, pada Pemilu 2024, PPP dinyatakan tak lolos ke Parlemen usai penghitungan akhir Komisi Pemilihan Umum menetapkan suara PPP hanya menorehkan angka 3,87 persen atau di bawah ambang batas parlemen yang ditetapkan di angka 4 persen.

Walhasil, untuk pertama kali dalam sejarah, PPP harus terdepak dari Senayan sejak berdiri pada 1973 silam.

Andi Adam Faturahman berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *