JAKARTA,REDAKSI17.COM – Plt Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono mengaku tidak berambisi untuk kembali menduduki kursi Ketum PPP. Hanya saja, Mardiono menekankan akan memenuhi keinginan kader jika mereka ingin dirinya tetap menjadi Ketum PPP. Hal tersebut disampaikan Mardiono saat menanggapi pernyataan para kader PPP Jakarta yang sepakat memintanya untuk kembali memimpin PPP, di mana DPW PPP Jakarta tengah menggelar Musyawarah Kerja Wilayah ke-3 di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.
“Dalam hal ini memimpin adalah amanah, saya tidak berambisi. Tapi kalau seorang pemimpin dikehendaki oleh orang yang mau dipimpin, tentu itu panggilan bagi seorang kader. Jadi kalau nanti seluruh Indonesia mayoritas masih memiliki keinginan, insyaallah saya memenuhi panggilan tersebut,” ujar Mardiono dalam keterangannya, Minggu (24/8/2025).
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW PPP Jakarta Saiful Rahmat Dasuki mengatakan bahwa saat ini Jakarta membutuhkan Muhamad Mardiono untuk kembali memimpin PPP. Didukung PAN Maju Pilpres 2029, Prabowo: Kita Kerja Dulu untuk Rakyat Artikel Kompas.id Dia pun kaget dengan Mardiono yang bersedia menghadiri musyawarah kerja tersebut.
“Kalau kami Jakarta hari ini memandang, kami lah yang membutuhkan Pak Mardiono untuk kembali memimpin,” kata Saiful. “Ini surprise sekali, terima kasih Pak Ketum. Karena tadi sudah saya sampaikan bahwa ini juga merupakan janji Pak Ketum untuk datang ke Kepulauan Seribu. Hari ini dibayar tunai oleh Pak Ketum dan teman-teman dari DPP. Kami sangat bangga sekali hari ini,” sambungnya.
Adapun Mukerwil DPW PPP Jakarta kali ini menghasilkan beberapa keputusan, seperti mendukung Mardiono sebagai Ketua Umum DPP PPP Periode 2025-2030 dalam Muktamar X DPP PPP Tahun 2025.Lalu, meminta agar pelaksanaan Muktamar X PPP diselenggarakan secara baik, kondusif, dan penuh suasana silaturrahim sebagai partai Islam demi kebangkitan PPP dalam Pemilu 2029. Selanjutnya, mendukung dan mensukseskan program kerja Presiden RI Prabowo Subianto dalam mengentaskan kemiskinan dan ketahanan pangan, antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, Cek Kesehatan Gratis, Swasembada Pangan, dan lainnya. Terakhir, mereka ingin mensukseskan program kerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno demi kesejahteraan warga Jakarta.
