Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas memang sedang mengalami penurunan dalam sehari ini. Sebut sekadar di area area Pegadaian, dalam mana emas batangan jenis Antam turun Rp 1.000, retro dalam area Rp 5 ribu, lalu UBS di area area Rp 6 ribu.
Apakah ini adalah saatnya untuk membeli?
Bukan rahasia lagi, tarif aset yang dimaksud mana sering disebut sebagai safe haven ini cenderung naik saat terjadi ketidakpastian ekonomi.
Ditambah lagi, emas batangan memang cukup menarik lantaran sifat dari instrumen ini yang mana mana merupakan aset riil.
Namun jangan salah, terlepas dari banyaknya keuntungan tersebut, emas juga punya beberapa orang kekurangan yang tersebut yang harus diketahui. Jadi, bila Anda berniat untuk membeli emas maka ketahuilah beberapa kekurangan pada tempat bawah ini.
Emas tak hasilkan pendapatan pasif
Deposito akan menghasilkan bunga, surat berharga negara mempunyai kupon imbal hasil, sementara itu beberapa reksa dana lalu saham sanggup memberikan Anda dividen. Sementara itu emas tak mampu memberikan Anda sebuah pendapatan berbentuk cash layaknya instrumen keuangan di dalam area atas.
Adapun keuntungan dari konstruksi perekonomian emas hanyalah capital gain atau kenaikan biaya jual emas itu sendiri seiring dengan berjalannya waktu.
Emas mirip sekali tak ada sanggup jadi untuk jangka pendek
Jangan berharap untung dalam perkembangan ekonomi emas di area tempat jangka waktu pendek, Anda malah bisa saja jadi kerugian lantaran ada selisih yang tersebut tinggi antara nilai tukar jual beli kemudian biaya jual buyback emas.
Terkadang selisih nilai tukar jual jual juga beli memang cukup tinggi, bahkan dapat jadi mencapai dua digit. Itulah sebabnya mengapa sebelum Anda berinvestasi dengan membeli emas, Anda harus mantap dengan tujuan penyertaan modal jangka panjang.
Harga emas melambat saat perekonomian dunia stabil
Bukankah dalam lima tahun terakhir pengerjaan perekonomian emas menghasilkan keuntungan yang dimaksud mana signifikan? Ya benar, namun ketahuilah bahwasannya kenaikan emas di area tempat lima tahun terakhir ini disebabkan oleh sebab itu adanya faktor-faktor eksternal seperti perang dagang Amerika Serikat kemudian China, Covid-19, hingga krisis perbankan dalam Amerika Serikat.
Pada intinya tidaklah akan ada yang mana yang mampu memprediksi apa yang yang terjadi pada area masa yang digunakan mana akan datang. Ketika perekonomian stabil kemudian juga tiada ada lagi sentimen-sentimen buruk yang tersebut digunakan bermunculan, maka tarif jual emas sanggup jadi melambat. Perlambatan itu disebabkan akibat pemodal pada dunia akan lebih tinggi besar tertarik untuk menempatkan uangnya ke aset-aset berisiko seperti saham serta lainnya, ketimbang emas yang digunakan digunakan merupakan safe haven.
Penurunan biaya emas tentu akan berpengaruh pada biaya buyback emas, yang mana bisa jadi jadi berbuntut kerugian investasi.
Risiko hilang cukup tinggi
Hal ini berlaku bagi merekan yang digunakan berinvestasi dengan emas batangan. Meski sudah ada emas digital yang mana dimaksud disediakan beberapa platform-platform investasi, masih banyak pula orang yang digunakan mana berpendapat bahwa membeli emas yang dimaksud aman adalah dengan membeli emas batangan atau fisik.
Ketika kita miliki emas dalam bentuk riil, maka akan ada keharusan tersendiri bagi kita untuk menyimpannya dalam area tempat yang tersebut dimaksud aman.
Meski Anda menyimpannya dalam tempat yang mana Anda rasa aman, risiko kehilangan akibat dicuri masih tetap ada. Untuk risiko yang tersebut satu ini, Anda mampu mengatasinya dengan menyewa safe deposit box.