JAKARTA,REDAKSI17.COM – Politisi PKS Mardani Ali Sera menyatakan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, namun menekankan perlunya pengawasan ketat agar program raksasa ini berjalan efektif.
Dalam unggahan video di kanal YouTube-nya Sabtu (4/10/2025), Mardani menjelaskan bahwa program MBG merupakan proyek raksasa dengan anggaran Rp335 triliun untuk institusi baru yang baru dibentuk pada 2024, dengan target massal dimulai tahun 2026.
“Targetnya 586 juta, bukan cuma pelajar tetapi juga ibu hamil dan anak-anak kita. Tentu ini adalah program raksasa yang menunjukkan ideologi ekonomi dari Presiden Prabowo Subianto,” ujar Mardani.
Mardani mengutip penjelasan Prabowo bahwa MBG bukan sekadar pemberian makan, melainkan gerakan yang agak sosialis untuk menggerakkan denyut ekonomi hingga ke pelosok desa. Program ini dirancang dengan dapur-dapur di tiap desa dan kelurahan, dengan minimal 47 pekerja per dapur.
“Dalam beberapa kajian, satu dolar yang diinvestasikan bisa mengumpulkan kumulatif 3 sampai 9 dolar ikutan,” kata politisi yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI ini.
Ia menjelaskan bahwa Prabowo ingin memotong rantai birokrasi agar tidak ada lagi pemotongan anggaran. “Pak Prabowo waktu di Munas PKS bilang, betul-betul uang itu sampai langsung ke tangan yang di desa, yang tiap hari (membeli) ribuan telur, ratusan kilogram sayur. Lebih dari dana desa katanya, ingin menggerakkan ekonomi rakyat,” jelasnya.
Meski mengapresiasi niat baik program tersebut, Mardani mengingatkan pentingnya tata kelola yang baik. Ia mengutip perkataan para ulama bahwa niat baik harus diikuti dengan cara yang baik.
“Tidak bisa niat baik terwujud ketika tidak diikuti dengan cara yang baik, prosedur yang baik, tata kelola yang baik, institusi yang baik, termasuk orang-orang yang baik,” tegasnya.
Mardani merujuk pada buku “How Big Things Get Done” yang mencatat bahwa dari 2.500 proyek besar di seluruh dunia seperti Dam Hoover, Empire State Building, Burj Khalifah, dan Terowongan Channel, hanya 8,5% yang tepat waktu. Sisanya mengalami keterlambatan, pembengkakan anggaran, dan manfaat yang kurang dari target.
Tiga Hal yang Harus Dikawal
Menurut Mardani, ada tiga hal utama yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan program MBG. Pertama, tata kelola yang baik. “Sulit membayangkan program baik ketika tata kelolanya tidak transparan, tidak akuntabel, tidak efektif, tidak efisien,” katanya.
Kedua, pelibatan berbagai pihak. Mardani menyoroti pentingnya melibatkan pihak sekolah, guru, komite sekolah, masyarakat, hingga kantin sekolah dalam pelaksanaan program.
“Di sana mesti ada bukan cuma pemberian makan gratis, tapi pendidikan karakter, pendidikan dan penanaman disiplin bahwa makan sayur itu baik, makan itu harus seimbang protein dan lain-lainnya. Dan itu hanya akan terwujud ketika pihak sekolah dilibatkan,” pungkasnya.