Jakarta,REDAKSI17.COM – Banyaknya artis yang digunakan yang disebut menjadi calon anggota legislatif (caleg) dalam pemilihan umum (pemilu) RI ternyata sudah lama disoroti media asing. Media Singapura, Channel News Asia (CNA), bahkan berupaya membongkar penyebab dari fenomena ini.
Dalam pemberitaan CNA, Selasa (13/2/2024), dilaporkan bagaimana jalan-jalan dalam Indonesia sudah dijalankan dibanjiri dengan poster serta spanduk kampanye milik puluhan bintang film, pembawa acara televisi, komedian, kemudian musisi.
Salah satu yang mana dimaksud paling tersorot adalah bintang televisi tahun 90an, Gusti Randa, penyanyi-penulis lagu, Melly Goeslaw, kemudian pembawa acara talk show, Uya Kuya.
Dengan semakin dikenalnya nama-nama tersebut, selebriti nampaknya mempunyai keuntungan yang dimaksud dimaksud jelas selama pilpres dibandingkan dengan politisi yang dimaksud hal itu berkarier. Selama pemilihan parlemen tahun 2019, setidaknya 54 aktor, tokoh televisi, lalu musisi mencalonkan diri sebagai anggota parlemen.
Jumlah yang dimaksud disebut belum termasuk selebriti yang dimaksud yang mencalonkan diri sebagai gubernur, bupati, wali kota, atau wakilnya.
Tahun ini, setidaknya ada 82 orang di dalam dalam industri hiburan yang tersebut mencalonkan diri sebagai calon anggota parlemen. Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan kepala daerah untuk memilih gubernur, bupati, serta wali kota pada bulan November juga calon untuk pemilihan hal itu belum diumumkan.
Dengan meningkatnya total selebritas yang digunakan mencalonkan diri untuk jabatan penduduk dalam dalam Indonesia, para analis khawatir bahwa partai urusan urusan politik semakin memilih untuk mencalonkan individu selebritas sebagai calon anggota parlemen, sehingga kader-kader mereka itu itu yang tersebut mana kurang terkenal cuma memiliki sedikit kesempatan untuk bersinar lalu menonjol.
“Kami telah lama lama berulang kali melihat bahwa beberapa politisi selebriti ini tak menjalankan tanggung jawab baru dia dengan serius,” tutur Khoirunnisa Nur Agustyati, direktur eksekutif Asosiasi nirlaba untuk pilpres juga Demokrasi (Perludem).
“Beberapa dari mereka itu itu masih tampil atau tampil dalam iklan. Bagaimana kita sanggup mengharapkan merek untuk mempertimbangkan rancangan undang-undang atau mendiskusikan isu-isu kompleks yang tersebut digunakan mempengaruhi jutaan nyawa?”
Waktu Kampanye yang tersebut dimaksud Mepet
Secara total, ada tambahan lanjut dari 20.000 posisi yang mana diperebutkan kemudian juga posisi yang tersebut disebut diperebutkan oleh sekitar 300.000 kandidat dari 18 partai kebijakan pemerintah berbeda.
Salah satu faktor utama mengapa jumlah keseluruhan keseluruhan selebritas yang dimaksud digunakan mencalonkan diri sebagai anggota parlemen meningkat tahun ini adalah pendeknya masa kampanye.
Selama pemilihan umum 2019, calon presiden serta anggota parlemen mempunyai waktu 203 hari antara 23 September 2018 hingga 13 April 2019 untuk berkampanye. Kali ini, kandidat cuma mempunyai waktu 75 hari antara 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
Keputusan untuk memperpendek masa kampanye dibuat oleh DPR pada rapat dengar pendapat dengan Komisi Pemilihan Umum pada tahun 2022. Beberapa anggota parlemen pada saat itu berpendapat bahwa memperpendek masa kampanye akan menghemat biaya, terutama lantaran perekonomian Indonesia masih belum pulih dari dampak Covid-19.
Pakar hukum pemilihan umum dari Universitas Indonesia, Titi Anggraeni, mengatakan masa kampanye yang digunakan mana singkat memberikan sedikit waktu bagi pemilih untuk mengenal calon legislatifnya, terutama yang digunakan baru pertama kali mencalonkan diri.
“Jadi (jangka pendek) menguntungkan anggota parlemen petahana yang digunakan sudah terkenal, selebriti, kemudian dia itu yang tersebut digunakan berasal dari keluarga terkenal,” katanya kepada CNA.
Selain para selebritis, daftar nama beken yang mana digunakan bersaing memperebutkan kursi parlemen juga mencakup anak-anak, pasangan, lalu saudara kandung elite urusan kebijakan pemerintah Indonesia.
Daftar yang termasuk Puan Maharani, ketua DPR saat ini. Puan adalah putri Megawati Soekarnoputri, presiden kelima Indonesia juga ketua partai urusan kebijakan pemerintah terbesar dalam area Indonesia, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Yang juga berkampanye untuk terpilih kembali sebagai anggota parlemen adalah Edhie Baskoro Yudhoyono, putra mantan presiden Bapak Susilo Bambang Yudhoyono kemudian adik dari Ketua Partai Demokrat Bapak Agus Harimurti Yudhoyono.
Sementara itu, putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, mencalonkan diri sebagai delegasi presiden bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Prabowo, ketua partai terbesar kedua dalam Indonesia, Gerindra, mempunyai keponakan, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, yang digunakan dimaksud juga mencalonkan diri untuk terpilih kembali sebagai anggota DPR.
“Pemilihan kita sudah rumit, masa kampanye yang pendek berarti merek yang tersebut itu banyak tampil di area tempat media kemungkinan besar akan mendapatkan suara. Bagi banyak pemilih, daripada memilih orang yang dimaksud yang disebut bukan merekan kenal, mengapa tidaklah ada memilih orang yang tersebut digunakan mereka kenal,” kata Ibu Titi.
Tak Hanya RI
Selebriti yang mana yang mencalonkan diri untuk jabatan publik bukanlah hal yang digunakan mana semata-mata terjadi pada Indonesia. Amerika Serikat (AS), misalnya, pernah dipimpin oleh mantan aktor Ronald Reagan serta pengusaha properti lalu bintang reality TV Donald Trump.
Beberapa negara bagian AS juga pernah dipimpin oleh para selebritis. Bintang film Arnold Schwarzenegger memimpin California selama dua periode berturut-turut antara tahun 2003 lalu 2011 sementara mantan pegulat Jesse Ventura menjabat sebagai gubernur Minnesota dari tahun 1999 hingga 2003.
Namun berbeda dengan AS, partai-partai urusan kebijakan pemerintah dalam Indonesia tak menyelenggarakan pilpres pendahuluan, dalam mana selebritis diadu dengan rival merek yang digunakan dimaksud non-selebriti dalam upaya untuk mendapatkan nominasi resmi dari partai tersebut.
“Proses nominasi (sebuah partai) dalam Indonesia tak transparan,” kata Siti Zuhro, pakar urusan urusan politik dari Badan Riset juga juga Inovasi Nasional (BRIN).
“Proses rekrutmen, promosi, serta nominasi dalam sebuah partai urusan kebijakan pemerintah tak ada didasarkan pada prestasi, tidaklah didasarkan pada siapa yang dimaksud digunakan miliki ide paling cemerlang atau siapa yang digunakan dimaksud akan menjadi anggota parlemen yang tersebut hal itu baik.”
Parpol Buka Suara
Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Willy Aditya, mengatakan semua calonnya telah terjadi terjadi melalui proses pemeriksaan yang tersebut digunakan ketat. Di antara calon anggota parlemen yang dimaksud dimaksud diusung Nasdem adalah penyanyi Anisa Bahar kemudian juga pembawa acara televisi Choky Sitohang.
“Tokoh rakyat yang dimaksud yang kami nominasikan adalah merekan yang digunakan hal itu sudah lama berada dalam partai serta perlahan-lahan naik dari bawah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani mengatakan partainya memperlakukan semua kadernya secara setara kemudian membela calon selebritisnya.
PAN adalah rumah bagi beberapa selebriti anggota parlemen yang digunakan mana saat ini mencalonkan diri kembali termasuk komedian Eko Patrio, pesinetron Primus Yustisio, lalu bintang film Desy Ratnasari.
“PAN membuka pintunya bagi semua orang. Anggota parlemen kita adalah anggota parlemen yang digunakan mana berkualitas termasuk para selebritis. Itu sebabnya anggota parlemen selebriti kita terpilih kembali berkali-kali,” katanya dalam wawancara dengan portal online Rakyat Merdeka pada 18 Januari.