Jakarta,REDAKSI17.COM – Media asing menyoroti mundurnya Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono lalu Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, Senin. Reuters misalnya memuat bagaimana pertanyaan-pertanyaan menyeruak di tempat tempat dalam negeri lewat artikelnya “Officials overseeing Indonesia capital city project resign, raising questions”.
“Ketua juga perwakilan ketua badan yang digunakan dimaksud mengawasi rencana ibu kota baru Indonesia tiba-tiba mengundurkan diri, menimbulkan pertanyaan tentang proyek senilai US$32 miliar tersebut,” muat laman itu, dikutip Selasa (4/6/2024).
“Dengan Jakarta, ibu kota saat ini yang tersebut dimaksud berpenduduk 10 jt jiwa, penuh sesak juga dilanda kemacetan lalu lintas besar-besaran serta banjir kronis serta tenggelamnya tanah, Indonesia sedang membangun ibu kota baru, yang tersebut hal itu disebut Nusantara, di area area hutan Kalimantan Timur pada dalam Kalimantan – sebuah pulau yang yang berbagi dengan Malaysia,” tulisnya lagi.
Dimuat bagaimana pengumuman disampaikan Menteri Sekretariat Negara Pratikno. Dikatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah terjadi dilaksanakan menunjuk Menteri Pekerjaan Umum serta juga Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljonodan serta Wakil Menteri Agraria juga juga Tata Ruang (ATR) Raja Juli Antoni sebagai Pj Kepala juga Wakil Kepala.
“Dia mengatakan penunjukan itu akan mempercepat pengerjaan kemudian pengunduran diri itu telah lama dijalankan lama dibahas,” muat laman itu lagi.
“Dalam akun Instagram resminya, Presiden Indonesia Joko Widodo pada Senin meyakinkan penduduk bahwa perkembangan proyek hal yang disebut akan terus berlanjut,” ujar Reuters lagi.
“Bambang Susantono, mantan pejabat Bank Pembangunan Asia yang digunakan memimpin proyek hal itu juga wakilnya Dhony Rahajoe, seseorang arsitek juga juga mantan pengembang real estat, bukan segera menanggapi permintaan komentar,” tambahnya.
“Pemerintah berlomba-lomba membangun infrastruktur yang digunakan yang disebut dibutuhkan untuk relokasi 12.000 PNS gelombang pertama pada September ini. Namun rencana hal hal itu sudah pernah lama dua kali tertunda serta pengunduran diri hal hal itu terjadi pada tengah kurangnya pendanaan swasta untuk proyek andalan Presiden Widodo”.
Sementara itu pertanyaan terkait kemunduran diri pejabat IKN juga dimuat dengan mulut pengamat lokal. Ini pun dikaitkan dengan investor.
“Pengunduran diri ini akan menyebabkan warga mempertanyakan proyek tersebut,” tulis Reuters mengutip Arya Fernandes, analis Pusat Kajian Strategis lalu Internasional Indonesia.
“Pertanyaannya adalah bagaimana meyakinkan pemodal bahwa tidaklah ada masalah,” tambahnya.