Jakarta,REDAKSI17.COM– Sejumlah media asing menyorot ibu kota baru Nusantara (IKN). Ini terkait mundurnya Kepala juga juga Wakil Kepala IKN pada tengah peresmian yang digunakan mana semakin dekat, Agustus nanti.
Itu terlihat dari pemberitaan AFP, Rabu, dikutip Kamis (6/6/2024). Laman itu memuat tulisan berjudul “Indonesia replaces new capital chief weeks before opening”.
|
|
Disorot bagaimana mantan Kepala juga Wakil Kepala IKN dari Bambang Susantono kemudian Dhony Rahajoe diganti dengan Menteri Pekerjaan Umum serta Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljon kemudian Wakil Menteri Agraria Raja Juli Antoni. Disebut bagaimana proyek masih kurang pengerjaan sektor ekonomi asing.
“Presiden Indonesia sudah pernah mengganti kepala ibu kota negara yang digunakan digunakan baru, dalam sebuah perombakan yang digunakan mengejutkan semata-mata semata beberapa minggu sebelum proyek kontroversial senilai US$32 miliar yang dimaksud disebut resmi dibuka dalam pulau Kalimantan,” muat laman itu.
“Ibu kota negara dengan perekonomian terbesar dalam dalam Asia Tenggara ini secara resmi akan dipindahkan pada bulan Agustus dari Jakarta yang tersebut digunakan macet juga tenggelam ke kota yang direncanakan, yaitu Nusantara,” ujarnya menyinggung pemindahan pada hari Kemerdekaan RI, 17 Agustus.
“Proyek warisan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang digunakan hal tersebut akan berakhir masa jabatannya terhambat oleh kurangnya penyetoran modal asing, kesulitan kepemilikan tanah, lalu penundaan,” muatnya.
Dimasukkan pula bagaimana para pemerhati lingkungan bereaksi. Dikatakan rencana itu akan mempercepat deforestasi pada salah satu hutan hujan tropis terbesar pada tempat dunia.
“Pemerintah Indonesia bertujuan untuk memiliki 1,9 jt orang yang mana tinggal di tempat tempat Nusantara pada tahun 2045, yang digunakan hal itu membawa gelombang aktivitas manusia serta juga industri ke jantung Kalimantan,” tambah AFP.
“Ribuan pegawai negeri diperkirakan akan pindah ke kota ini pada bulan September untuk mulai bekerja, namun rencana Jakarta sudah pernah tertunda beberapa bulan oleh sebab itu lambatnya pembangunan,” tulisnya.
Sebelumnya media Reuters juga sempat menyoroti hal ini. Laman itu memuat bagaimana pertanyaan-pertanyaan menyeruak di tempat area dalam negeri lewat artikelnya “Officials overseeing Indonesia capital city project resign, raising questions” oleh sebab itu mundurnya Bambang juga Dhony.
“Pengunduran diri ini akan memproduksi warga mempertanyakan proyek tersebut,” tulis Reuters mengutip Arya Fernandes, analis Pusat Kajian Strategis kemudian Internasional Indonesia.
“Pertanyaannya adalah bagaimana meyakinkan penanam modal bahwa bukan ada masalah,” tambahnya.





