Jakarta,REDAKSI17.COM – Media asing tiba-tiba menyoroti Ganjar Pranowo. Ini terkait penegasannya yang digunakan yang disebut tak akan bergabung dalam pemerintahan pemenang pilpres presiden (pilpres) 2024, Prabowo Subianto.
Hal ini setidaknya dimuat media Singapura, Channel News Asia (CNA). Media itu menimbulkan artikel khusus berjudul “Former Indonesian presidential candidate Ganjar says will not join incoming Prabowo administration”.
“Calon presiden Indonesia yang digunakan mana gagal, Ganjar Pranowo, sudah menegaskan kembali bahwa ia bukan ada akan bergabung dengan pemerintahan mantan saingannya, Prabowo Subianto,” tulis media itu, dikutip Rabu (8/5/2024).
“Menyatakan bahwa ia ingin mempertahankan pengawasan terhadap pemerintahan yang dimaksud akan datang,” tambahnya.
Dimuat pula komentar langsung Ganjar bahwa menjadi oposisi adalah pilihan yang dimaksud digunakan tepat. Ini dapat jadi menjadi cara paling efektif baginya untuk mengawasi pemerintah.
“Ganjar pada hari Senin juga mendesak para pendukungnya untuk bukan mengoreksi pihak mana pun dalam pemerintahan,” tambah laman itu lagi.
“Sementara itu, Ganjar menekankan bahwa parlemen harus menjadi wadah digital yang tersebut dimaksud tepat untuk menyampaikan kritik sehingga membantu memberikan pengawasan yang mana dimaksud efektif terhadap pemerintah,” tambah laman tersebut.
Mantan calon perwakilan presiden (cawapres) Ganjar, Mahfud MD juga disorot. Ini pun terkait komitmennya dalam memajukan demokrasi melalui berbagai platform, termasuk melalui partai dan juga juga gerakan politik.
“Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, juga Keamanan ini mengatakan, gerakan kebijakan pemerintah bukan hanya sekali sekali berasal dari partai politik, tetapi juga muncul dari masyarakat sipil, organisasi, kemudian media,” muat CNA.
“Dia juga berencana untuk melanjutkan mengajar dalam universitas untuk memperbaiki apa yang digunakan dia katakan sebagai kelemahan”dalam sistem hukum saat ini pada mana urusan dijalani tanpa standar etika,” sebut laman itu.
Sebelumnya, dimuat pula bagaimana Ganjar menyatakan bahwa partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), mungkin cenderung mengambil peran oposisi di area area parlemen. Ini dilihat dari pernyataan yang digunakan itu baru-baru ini dibuat oleh ketua partai tersebut, Megawati Soekarnoputri.