Home / Daerah / Membangun Sinergi Bersama Dalam menghadapi Pontesi Bencana Hidrometerologi

Membangun Sinergi Bersama Dalam menghadapi Pontesi Bencana Hidrometerologi

 

Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Apel Siaga Bencana dan diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulon Progo, yang diikuti oleh  perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Jagabaya se-Kulon Progo dan Ketua Komunitas Relawan.

Wabup Kulon Progo H. Ambar Purwoko didampingi Sekretaris Daerah Triyono, S.I.P., M.Si.,  dan Forkopimda Kulon Progo secara resmi membuka Apel Siaga Bencana dengan tema Membangun Sinergitas Antara Pemerintah dan Relawan dalam Menghadapi Potensi Bencana Hidrometerologi di Kulon Progo bertempat di Aula Kalurahan Tayuban. (23/10/2025).

Dalam laporannya Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Setiawan Tri Widada, S. Sos., mengucapkan terima kasih kepada  tamu undangan yang telah hadir, meski diwarnai guyuran hujan, tidak mengendorkan semangat para peserta mengikuti kegiatan apel ini, kami melaporkan bahwa kegiatan konsolidasi relawan dalam rangka menghadapi potensi ancaman bencana hidrometeorologi tahun 2025-2026, berdasarkan informasi dari BMKG datangnya musim penghujan dimulai bulan oktober ini.

 “Apel ini menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapsiagaan dan sinergi lintas sektor dalam menghadapi semua potensi bencana di wilayah Kulon Progo. Kemarin sudah terjadi bencana di wilayah utara berupa pohon tumbang, dan Alhamdulillah kita sudah melakukan kegiatan penanganan  berjalan baik.” Lanjut Setiawan.

BMKG sudah memberikan informasi dan peringatan dini tentang potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi diawal musim hujan ini, hal itu menjadi  kewaspadaan kita bersama, semoga Kulon Progo tetap aman dan terhindar dari bencana. Harap Setiawan.

Kegiatan ini kita ingin mengkonsolidasi dan juga menyamakan persepsi antara pemerintah dengan relawan dalam menghadapi potensi bencana berserta dampaknya. Peran relawan ini luar biasa dalam penanganan bencana, baik dalam mitigasi, rescue dan evakuasi maupun yang lainnya,  Ini patut kita syukuri bahwa di Kulon Progo itu memang relawannya luar biasa, relawan menjadi garda terdepan dalam penanganan bencana, seperti yang terjadi kemarin, adanya pohon yang hampir tumbang di wilayah Kanoman dua Banjaarum, proses penanganan digerakkan oleh teman-teman relawan dan masyarakat, alhamdulillah selamat tanpa menimbulkan kerusakan, bentuk ancaman dari pohon yang akan tumbang  itu sangat membahayakan rumah yang ada disampingnya., Pungkas Setiawan.

Dalam arahannya, Wakil Bupati Kulon Progo H. Ambar Purwoko menyampaikan, Saya bangga bertemu dengan temen-temen relawan, yang tentunya relawan itu punya jiwa kerelaan dan setia kawan terlebih pada saat kita bersama menyanyikan Indonesia Raya, saya merinding, hati saya terketuk dengan semangat temen-temen relawan dalam menyanyikan lagu Kebangsaan kita, sungguh relawan ini hebat-hebat semua.

 “Dalam apel siaga relawan di tahun 2025 saya mengapresiasi bahwa jiwa relawan itu tidak bisa dibeli dengan apapun relawan itu adalah panggilan jiwa yang mulia dan tidak semua orang memiliki jiwa tersebut, maka seseorang yang sudah masuk dalam relawan, saya pastikan itu insya Allah adalah orang yang berhati mulia” Lanjut Ambar.

“Kedepan, kita akan banyak diberikan informasi dan hasil analisa dari BMKG mengenai curah hujan yang tinggi beserta dampaknya seperti angin kencang, gelombang laut yang tinggi dan dampak lainnya itu adalah merupakan panggilan bagi kita semuanya untuk selalu siap siaga. Saya ucapkan terima kasih kepada Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo Pada pagi hari ini,  mengumpulkan temen-temen relawan dalam apel siaga bencana, semoga dengan kesiapsiagaan kita bersama, Kulon Progo akan terhindar dari segala bencana, aamiin, Pungkas Ambar.

Dalam sesi lain, Setiawan menyampaikan, Destana (Desa/Kalurahan Tangguh Bencana) adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan ketahanan masyarakat desa/kalurahan dalam menghadapi bencana yang bertugas dalam membantu Kalurahan dalam memitigasi, pencegahan dan menangani adanya potensi bencana ditingkat kalurahan, untuk itu kami mendorong kalurahan untuk lebih memberdayakan peran FPRB (Forum Pengurangan Resiko Bencana) di Kalurahan masing-masing, sehingga segala bencana yang mungkin terjadi bisa diminimalisir dampaknya bahkan bisa terhindar dari ancaman bencana serta bisa memberdayakan masyarakat untuk lebih siap siaga terhadap bencana terutama ancaman bencana hidrometeorologi yang sekarang sedang masuk musim penghujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *