Jakarta,REDAKSI17.COM – Tahun ini menjadi penanda babak akhir kepemimpinan Adies Kadir di Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong, ormas yang sejak awal berdiri dikenal sebagai salah satu pilar pembentuk Partai Golkar. Setelah memimpin selama lima tahun, Adies akan menyerahkan tongkat estafet dalam Musyawarah Besar (Mubes) ke-10 Ormas MKGR yang dijadwalkan berlangsung pada 29–31 Agustus 2025 di Hotel Fairmont, Jakarta.
“Tahun ini, 2025, tahun terakhir daripada kepengurusan DPP Ormas MKGR di bawah kepemimpinan saya,” ujar Adies dalam konferensi pers di Grha Beta MKGR, Benhil, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu, 7 Mei 2025. “Tentunya sebagai amanat ADRT kami harus melaksanakan musyawarah besar tersebut untuk memilih ketua umum selanjutnya dan juga menyusun kepengurusan, serta melakukan program-program yang akan kita lakukan 5 tahun ke depan.”
Rapat pleno yang dihadiri sekitar 155 pengurus MKGR dari total dua ratusan nama dalam struktur organisasi itu menetapkan panitia pelaksana Mubes. Agenda besar ini tak hanya menyangkut pergantian pucuk pimpinan, namun juga pembaruan struktur organisasi dan perumusan arah program kerja lima tahun ke depan, termasuk revisi anggaran dasar organisasi.
Menjelang Agustus, satu tahap penting akan lebih dulu digelar. MKGR akan mengadakan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada 14 Juli 2025. Forum ini akan mempertemukan seluruh pimpinan daerah MKGR untuk mematangkan arah dan isu-isu strategis menjelang Mubes. “Jadi kita akan mengumpulkan seluruh pimpinan daerah Ormas MKGR untuk melanjutkan mengarah kepada acara (Mubes) yang akan diselenggarakan di akhir bulan Agustus,” kata Adies.
Meski belum menyebutkan nama-nama calon penggantinya, Adies menegaskan bahwa MKGR membuka kesempatan luas bagi siapa saja yang hendak mencalonkan diri. Namun, tetap ada syarat yang harus dipenuhi: calon ketua umum MKGR harus telah aktif minimal lima tahun di DPP Partai Golkar.
“Semua mempunyai hak dan mempunyai peluang untuk menjadi Ketua Umum DPP Ormas MKGR. Terbuka semua kesempatan itu,” tegas Adies.
Mubes MKGR 2025 ini berpotensi menjadi panggung penting dalam lanskap politik internal Golkar. Sejak era Orde Baru, ormas-ormas pendiri seperti MKGR, Kosgoro, dan Soksi dikenal punya pengaruh tersendiri dalam pembentukan arah dan kebijakan partai berlambang pohon beringin itu. Maka, siapa pun yang akan memegang kendali MKGR lima tahun ke depan, bukan hanya akan mengatur ormas “tua”, tetapi juga menjadi bagian dari percaturan kekuasaan di tubuh Partai Golkar.
Adakah kandidat kejutan yang akan muncul dari balik tirai ormas “tua” ini? Waktu akan menjawab. Untuk sementara, MKGR bersiap menata forum besar, menakar arah baru, dan menunggu siapa yang kelak akan duduk di kursi ketua umum.