Dalam acara cangkrukan itu, Jubir TPN Pangeran Siahaan kemudian Putri Jasmine mendengarkan curhatan publik yang tersebut mengeluhkan berbagai masalah, mulai dari pendidikan, kesehatan hingga kebudayaan.
Selain itu, keduanya juga mengonfirmasi adanya sebaran bansos yang dimaksud membabi buta dan juga tak tepat sasaran.
“Baiklah, bapak serta ibu, berbagai keluhan yang kami dengarkan adalah serapan aspirasi yang mana akan kami sampaikan kepada Bapak Ganjar-Mahfud, capres 03,” ujar Pangeran Siahaan, dikutip Rabu (7/2/2024).
Dia mengklaim jika keluhan warga telah lama terakomodir dalam 21 program besar Ganjar-Mahfud. Maka, diskusi aspiratif ini jadi sangat penting untuk menajamkan strategi teknis dan juga implementatif ke depannya.
“Karena hal-hal yang dimaksud diutarakan sepertinya itu juga terjadi dalam daerah-daerah lainnya. Secara nasional itu menjadi tugas lalu kewajiban capres kita untuk bekerja sesuai 21 program untuk memakmurkan rakyat indonesia,” ungkap Pangerang.
Di tempat yang digunakan sama, Putri memaparkan persoalan ‘KTP Sakti’ yang menjadi program unggulan Ganjar-Mahfud. Menurutnya, program ‘KTP Sakti’ menjadi jurus sakti Ganjar-Mahfud untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Bapak dan juga ibu sudah dengar lalu paham ya dengan Program KTP Sakti Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Nah melalui KTP Sakti itu nantinya adalah untuk kemudahan layanan umum menuju kesejahteraan, maupun layanan kesehatan,” kata Putri.