Jakarta,REDAKSI17.COM – Untuk mengatasi kepadatan arus balik Lebaran 2024, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan para pegawai melaksanakan Work From Home (WFH). Ini dilaksanakan pada Selasa hingga Rabu yakni 16-17 April 2024.
Sebagai informasi, cuti bersama akan berakhir pada Senin (15/4/2024) depan. Rencana itu dianggap dapat memecah keberangkatan pekerja ke Jakarta dalam waktu bersamaan.
“Saya kemarin sudah rapat bersama Jasa Marga, memang pulangnya (arus balik Lebaran) akan naik dibandingkan keberangkatan. Tapi saya bilang itu, perlu diantisipasi sebagai mencegah dampak buruknya,” ucap Budi Karya, Jumat (12/4/2024).
Mengutip CNN Indonesia, usulan hal hal itu juga telah terjadi lama disampaikan Budi Karya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mengatakan rekomendasi pelaksanaan WFH menjadi hak prerogatif Presiden.
“Kalau selama ini kita liburnya sudah banyak, kalau libur melulu Indonesia enggak produktif, tapi ini hak prerogatif Pak Presiden untuk meluruskan rekomendasi WFH ini,” katanya.
“Saya kemarin sudah memutuskan rekomendasi (WFH) bersama Pak Menko juga Kakorlantas,” jelas Budi Karya.
![]() Kemacetan dalam area Gerbang Tol Brebes Timur, Jawa Tengah, 2016 (Dok. detikcom) |
Budi Karya juga mengimbau penduduk dapat jadi kembali lebih banyak besar awal. Dia menunjukkan perjalanan dapat diimplementasikan pada Sabtu besok (13/4/2024) atau sebelum puncak arus balik. Puncak arus balik Lebaran diperkirakan akan datang terjadi pada H+3 hingga H+4. Yakni tanggal 14 sampai 15 April 2024 mendatang.
“Kalau lusa atau Senin tidak ada ada janji, oleh sebab itu ini kemungkinan akan padat terutama dalam jalur darat. Saya anjurkan mudik balik itu harus besok jangan Minggu atau Senin,” kata dia.
Selain itu, Budi Karya mengatakan sudah pernah menjamin melakukan langkah lalu upaya maksimal selama momen mudik kemudian arus balik. Ini diimplementasikan pada semua moda transportasi yang tersebut digunakan ada.
“Secara detail bagaimana mengatasi arus balik itu sudah kita siapkan dengan baik. Kalau di tempat area jalur udara atau laut praktis mampu dikendalikan,” ungkap Budi Karya.