Home / Ekobis / Menteri Bahlil: Proyek Hilirisasi Batubara menjadi DME mulai Dieksekusi Bertahap Awal 2026 Nanti

Menteri Bahlil: Proyek Hilirisasi Batubara menjadi DME mulai Dieksekusi Bertahap Awal 2026 Nanti

  
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta (24/10).

Jakarta,REDAKSI17.COM – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa proyek hilirisasi batubara menjadi Dimethyl Ether (DME) akan mulai dieksekusi secara bertahap pada awal tahun 2026.

“Sekarang kita hasil studinya sudah serahkan kepada Danantara dan Insya Allah di awal tahun atau di akhir tahun ini sudah bisa kita eksekusi secara bertahap,” kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, (24/10/25).

Menteri Bahlil mengatakan langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor liquefied petroleum gas (LPG).

Ia menjelaskan, konsumsi LPG nasional saat ini mencapai sekitar 8,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, kapasitas produksi dalam negeri hanya sekitar 1,3 juta ton.

Dengan demikian, Indonesia masih harus mengimpor sekitar 7 hingga 7,5 juta ton LPG setiap tahunnya.

Menurutnya, produksi LPG di dalam negeri masih terbatas karena perbedaan karakteristik gas.

“Kenapa kita tidak bisa membangun industri LPG dalam negeri? Karena posisi gas kita itu kapasitas kualitasnya itu C1, C2, sementara untuk LPG itu C3, C4,” ujar Bahlil.

Sebagai solusi, pemerintah mendorong hilirisasi batubara menjadi DME, yang dapat digunakan sebagai bahan substitusi LPG. Proyek ini dinilai memiliki potensi ekonomi besar karena harga DME lebih murah dibandingkan LPG impor.

“DME ini adalah hilirisasi dari batubara dengan menggunakan low calorie dengan harga yang jauh lebih murah dibandingkan dengan LPG,” kata Bahlil.

Diketahui, kebutuhan domestik Indonesia terhadap DME diproyeksikan mencapai 11 juta ton per tahun, sehingga peluang pasar sangat besar bagi investor yang mampu menghadirkan teknologi efisien dan berkelanjutan.

“Investasi di bidang DME tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional, tetapi juga membuka ruang transfer teknologi dan peningkatan kemampuan industri dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa (14/10).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *