Hal hal itu diungkapkan saat mengunjungi acara di tempat IPB Convention Center. Dia juga mengajukan permohonan kepada generasi muda Y serta Z berperan dalam penurunan emisi gas Rumah Kaca.
“Kenapa penting mengajak generasi muda? Karena memang saya kira hasil dari persepsi publik, juga yang tersebut dihasilkan oleh media. Generasi muda Y serta Z itu punya ketertarikan. Dia kepo-nya tinggi, sensivitasnya tinggi, respons atas satu persoalan juga tinggi,” kata Menteri Siti Nurbaya pada IPB Convention Center, Bogor.
Menurutnya, sifat dan juga sikap generasi muda Y dan juga Z itu sangat positif. Jumlahnya pun yang mana cukup besar dalam rentang usia 10 hingga 45 tahun.
Siti Nurbaya memberi contoh jika satu anak bisa jadi menginvestasikan 25 pohon seumur hidupnya, jika dikalikan total pohon yang akan tumbuh nanti bisa jadi mencapai ratusan jt pohon.
Sumber bibitnya, kata dia, dapat didapatkan dari pusat persemaian besar dengan skala produksi 12 jt hingga 16 jt bibit per tahun yang mana ada di tempat wilayah Rumpin, Kabupaten Bogor.
“Penduduk kita kan 278 jt sekarang. Itu tahun 2023 tercatat segitu (278 juta). Anggaplah anak SD mulai enam tahun tanam pohon, itu sudah banyak sekali,” ujarnya.
Di samping itu Menteri Siti Nurbaya menyebut generasi muda Y serta Z ini merupakan generasi muda Indonesia yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas 2045.
Apabila generasi muda ini tidaklah dipersiapkan dengan baik, menurut dia, dikhawatirkan para generasi muda malah menjadi tidak ada produktif.
“Padahal di tempat 2030 Indonesia kalau dari hitung-hitungan energi serta emisi GRK, itu Indonesia akan mencapai puncak membangun di dalam 2030. Sesudah 2030 kita mungkin sudah dapat masuk ke negara yang mana maju,” ucap Menteri LHK Situ Nurbaya Bakar. [Antara]
