Minum setelah makan merupakan kebiasaan yang umum dilakukan, terutama setelah menyantap makanan pedas. Namun, masih banyak anggapan bahwa kebiasaan ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, asam lambung naik, atau penyerapan nutrisi menjadi tidak optimal.

Banyak orang memilih minum setelah makan agar makanan tidak terasa seret di kerongkongan dan untuk mencegah tersedak. Selain itu, kebiasaan ini juga membantu menjaga kebutuhan cairan tubuh agar terhindar dari dehidrasi dan memastikan fungsi organ tetap berjalan normal.

 

Namun, isu yang beredar menyebutkan bahwa minum setelah makan dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan menghambat penyerapan zat gizi. Yuk, cari tahu kebenarannya!

Fakta Tentang Minum Setelah Makan

Buat kamu yang terbiasa minum setelah makan, tidak perlu khawatir. Anggapan bahwa kebiasaan ini berbahaya hanyalah mitos.

Faktanya, minum setelah makan justru membantu proses pencernaan. Air membantu memecah makanan sehingga nutrisi lebih mudah diserap ke dalam aliran darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Selain itu, minum air setelah makan juga membantu melancarkan pergerakan makanan dari kerongkongan ke lambung, terutama jika makanan yang dikonsumsi terasa kering atau sulit ditelan. Dengan begitu, risiko tersedak, perut kembung, maupun sembelit bisa berkurang.

Minum air juga penting setelah makan makanan pedas. Air membantu meredakan sensasi panas dan pedas di lidah yang dapat menurunkan kenyamanan dan selera makan.

Tidak hanya itu, cairan dalam tubuh dibutuhkan agar enzim pencernaan, seperti amilase, lipase, protease, dan laktase dapat bekerja dengan optimal. Enzim-enzim ini berfungsi dengan baik ketika tubuh terhidrasi, sehingga proses pencernaan berjalan lancar.

Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Minum setelah Makan

Secara umum, tidak ada larangan medis untuk minum setelah makan. Bahkan, kebiasaan ini dianjurkan karena dapat membantu melancarkan pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Namun, pada kondisi tertentu, seperti penyakit asam lambung (GERD), sebaiknya tidak langsung minum setelah makan. Pada penderita GERD, lambung yang terlalu penuh akibat makanan dan cairan dapat meningkatkan tekanan di perut, sehingga asam lambung lebih mudah naik ke kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri ulu hati.

Kalau kamu mengalami keluhan seperti perut terasa penuh, kembung, atau dada panas setelah makan, beri jeda sekitar 15–30 menit sebelum minum air. Setelah itu, kamu boleh kembali minum seperti biasa saat lambung terasa lebih nyaman.

Jadi, tidak benar bahwa minum setelah makan berbahaya bagi kesehatan. Selama tidak ada keluhan pencernaan, kamu boleh minum air setelah makan untuk membantu proses pencernaan dan menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Yang terpenting, cukupi kebutuhan cairan harian, yaitu sekitar 8 gelas atau 2 liter air per hari. Minumlah saat merasa haus atau setelah beraktivitas untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh.

Kalau kamu masih ragu atau memiliki keluhan setelah makan dan minum, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penjelasan dan penanganan yang tepat.