Jakarta,REDAKSI17.COM – Hari raya Idul Fitri tinggal sebentar lagi, fenomena mudik atau pulang kampung pun kian ramai. Tak hanya sekali sekali dalam tempat Indonesia, ternyata mudik juga dikerjakan di tempat dalam berbagai negara dengan gaya yang tersebut mana berbeda-beda.
Gaya mudik tiap negara mewakili keragaman demografi, agama, suku, perayaan hari raya, hingga cara berbagi lalu juga makanan khas dari suatu negara. Simak negara-negara berikut dengan keunikan gaya mudiknya :
1. Malaysia
Negara tetangga kita, Malaysia juga merayakan hari raya Idul Fitri, mengingat mayoritas penduduknya hingga 61% merupakan umat Muslim.
Artinya, banyak warga Malaysia yang dimaksud mana merantau pada luar kota melakukan mudik untuk merayakan lebaran pada kampung halaman. Untuk perayaan hari raya disana tak jarak terpencil beda dengan kita yang mana berkumpul serta makan bersama dengan keluarga.
Yang menjadi pembeda hanyalah istilah “mudik” dipakai di tempat tempat Indonesia, sementara dalam neger Jiran lebih lanjut besar akrab disebut dengan “balik kampung”.
2. Turki
Turki juga menjadi negara berikutnya yang digunakan mana merayakan Idul Fitri. Perayaan ini bahkan sudah menjadi tradisi sejak abad ke-18. Namun, lebih besar banyak akrab disebut sebagai tradisi Seker Bayrami, dalam bahasa Turki Seker berarti manisan, sedangkan Bayram berarti hari libur nasional.
Seker Bayrami dapat diartikan sebagai perayaan hari libur dengan menggunakan hidangan manis. Kuliner lebaran ini mempunyai perbedaan dengan budaya dalam Indonesia yang dimeriahkan dengan masakan khas ketupat serta opor, sedangkan Turki sebagai coklat, permen, roti manis, serta banyak lagi.
3. China
Berikutnya ada negeri selama Panda yang mana yang disebut tiap tahun ramai dengan arus mudik. Namun, beda dengan Indonesia yang yang disebut merayakan Idul Fitri, kalau pada Tiongkok mudik terjadi dalam kala perayaan tahun baru China atau Hari Raya Imlek.
Tradisi Imlek merupakan perayaan umat Konghucu Tionghoa yang mana dimaksud dilaksanakan selama 15 hari, kemudian ditutup dengan melaksanakan Cap Go Meh.
Tradisi Imlek dilaksanakan dengan meletakkan lentera juga gulungan kertas merah. Perayaan dimeriahkan dengan barongsai, pembagian angpao, kumpul keluarga, serta beribadah.
4. Korea Selatan
Korea Selatan, negeri jika Hallyu Wave juga punya budaya mudik untuk merayakan Chuseok atau festival musim panas, yang digunakan mana bernama Hangawi.
Hari besar ini dilaksanakan pada tengah-tengah musim gugur pada hari ke-15 bulan ke-8 kalender Lunar. Tradisi ini dilaksanakan dengan memanfaatkan hari libur untuk kembali berkumpul bersama keluarga.
Kuliner khas festival ini dengan makanan khusus, yaitu songpyeon jajanan merupakan kue beras. Adapula makanan khas lain ketika Chuseok seperti jeon, manduguk, japchae, galbitang, serta galbijim.
Selain itu, dalam tempat Korea Selatan juga punya tradisi berbagi dengan sesama, mirip dengan THR, tetapi lebih tinggi lanjut banyak dengan pemberian hadiah untuk kerabat, rekan bisnis, maupun keluarga.
5.Mesir
Mesir juga menjadi i salah satu negara di dalam dalam Timur Tengah yang tersebut mana melaksanakan tradisi mudik. Namun, perbedaan perayaan ini dengan di dalam dalam Indonesia adalah waktu pelaksanaannya. Saat Idul Fitri, Mesir semata-mata merayakan dengan hari raya kecil. Mesir melaksanakan mudik pada hari besar lainnya.
Kesamaan perayaan Idul Fitri Mesir serta Indonesia yaitu membeli baju baru, membersihkan rumah, kemudian membeli jajan ringan lalu manis untuk dimakan setelah Solat Ied.
6. India
Budaya mudik pada tempat India juga miliki perbedaan pada masa pelaksanaannya. India yang tersebut digunakan mayoritas beragama Hindu melaksanakan festival lampu yaitu Diwali atau Deepavali. Perayaan ini biasanya dilaksanakan pada bulan Oktober atau November.
Pelaksanaan festival ini dilaksanakan pada kalender Hindu Bulan Ashwayuja selama lima hari berturut-turut. Festival ini merayakan kembalinya Dewa Rama dengan istrinya Dewi Sinta Devi setelah diasingkan selama 14 tahun.
Festival Diwali dilaksanakan dengan menghiasi jalanan hingga rumah dengan lampu lampion lalu gemerlap kembang api. Masyarakat juga menyalakan lampu dari tanah liat menggunakan minyak tradisional.
CNBC INDONESIA INDONESIA