Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga rumput laut dikabarkan anjlok hingga ke kisaran Rp6.000 per kilogram (kg). Karena itu, pemerintah diminta segera turun tangan mengatasi hal itu akibat memproduksi rakyat yang mana menggantungkan sumber pendapatannya dari budi daya rumput laut.
Anjloknya nilai tukar rumput laut ini diduga efek rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana akan menggencarkan pengembangan rumput laut. Yang kemudian mewacanakan larangan ekspor rumput laut.
Hal itu disampaikan oleh Deddy Yevry Hanteru Sitorus, anggota Komisi VI DPR RI saat rapat kerja Komisi VI DPR dengan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam Jakarta, Kamis (13/6/2024). Deddy lalu memohonkan Zulhas agar menyampaikan kondisi yang dimaksud disebut ke Presiden Jokowi.
“Rumput laut ini sumbangannya untuk negara kita, kalau melihat data berkontribusi US$1,89 miliar. Tahun 2020 baru US$275 juta, Rp4 triliun pak. Kalau dari penelitian Griffith University, sumbangannya ternyata US$1,89 miliar dari total US$2,05 miliar produksi budi daya rumput laut setiap tahunnya,” kata Deddy,
“Ini urusan besar, bukan urusan kecil,” sebutnya.
Hanya saja, lanjut dia, ada pernyataan Presiden Jokowi yang dimaksud kemudian menekan nilai jual rumput laut.
“Ada pidato Presiden yang dimaksud mengatakan bahwa akan melarang ekspor rumput laut. Saya tidaklah tahu apakah sudah jalan atau belum, kayanya belum,” tukasnya.
“Tapi implikasi dari pernyataan itu kemudian terjun bebas biaya rumput laut dari Rp18.000, sekarang Rp6.000. Untuk mereka itu bekerja saja, untuk budi daya itu nggak cukup, menjerit semua. Ini ada 11 provinsi terdampak,” ungkap Deddy.
Karena itu, dia berharap pemerintah turun tangan. Dia pun menyalahkan rencana pemerintahan Jokowi yang tersebut mana akan menyokong pengembangan rumput laut.
“Karena ternyata rencana pemerintah untuk pengembangan itu mengganggu rantai pasok budi daya ini. Kita nggak tahu apa penyebabnya,” cetusnya.
“Bayangkan dulu 50.000, turun 40.000, turun 20.000, turun 18, sekarang 6 ribu. Saya kalau ke Dapil ini, ini semata yang dikeluhkan orang-orang semua. Jadi saya kira kita semua nggak sanggup main-main rumput laut ini. Karena ini hal sangat penting buat kita semua,” ucap Deddy.
Perhatian pemerintah, katanya, sangat mendesak diperlukan. Dia pun menyorot khusus Pulau Tarakan serta Pulau Nunukan, yang dimaksud penduduknya banyak mengandalkan sumber perekonomian dari rumput laut.
![]() Komisi VI DPR RI Raker dengan Menteri Perdagangan. (Tangkapan Layar Youtube) |
Susul Nikel
Sebagai informasi, pemerintahan Jokowi memang tengah mengupayakan hilirisasi rumput laut. Dengan perluasan rumput laut, kata Jokowi, Indonesia sanggup menjadi yang mana terbesar dalam dunia, menguasai industri hilir rumput laut, mulai dari produk-produk farmasi, kecantikan, hingga bioethanol. Sementara Indonesia sendiri merupakan penghasil rumput laut nomor 2 dalam dunia.
Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan juga juga Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meyakini ekspor dari perluasan rumput laut mampu menyaingi ekspor perluasan nikel, yang dimaksud mana ekspor perluasan nikel sendiri saat ini telah dilakukan dikerjakan menjadi tulang punggung dunia usaha Indonesia.
Berdasarkan data milik Kementerian Kelautan kemudian Perikanan (KKP) yang dihimpun CNBC Indonesia, realisasi volume ekspor rumput laut periode Januari-April 2024 naik 6,12% dibandingkan periode yang tersebut sebanding di dalam tempat tahun sebelumnya. Namun, realisasi nilai ekspornya justru turun 36,49%.
Jika diperinci, realisasi ekspor rumput laut tahun 2023 adalah sebesar 265,84 ribu ton, dengan realisasi nilai sebesar US$ 433,72 juta. Sementara realisasi ekspor Januari-April 2024 volumenya mencapai 81,02 ribu ton, senilai US$ 108,86 juta.