Sleman,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten Sleman terus memperkuat langkah percepatan penurunan stunting secara berkelanjutan. Salah satunya melalui kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Penurunan Stunting yang digelar pada Selasa (12/8/2025) di Kapanewon Godean.
Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kepala DP3AP2KB Sleman, Forkopim Kapanewon Godean, serta kader kesehatan dari seluruh kalurahan.
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mendorong setiap kapanewon, hingga kalurahan, untuk dapat menyusun bagan prioritas terkait langkah-langkah penanganan stunting agar lebih tertata dan tepat sasaran. Untuk itu menurutnya penanganan stunting memerlukan sinergi lintas sektor dan keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga keluarga.
“Karena masalah stunting ini menjadi salah satu indikator utama penilaian program prioritas pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi Kapanewon Godean yang dinilai berhasil menurunkan stunting berkat konsolidasi lintas sektor yang efektif dan program tepat sasaran. Menurut data prevelensi stunting di Kapanewon Godean yakni sebesar 3,26 persen. Angka tersebut merupakan peringkat ketiga se-Kabupaten Sleman setelah Berbah (2,36 persen) dan Ngaglik (3,21 persen)
“Keberhasilan ini menunjukkan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat di semua tingkatan. Ini bisa menjadi contoh dan inspirasi untuk wilayah lainnya,” kata Danang.
Danang menekankan bahwa optimisme harus disertai pencatatan dan pelaporan yang akuntabel, serta intervensi yang cepat dan tepat.
Kepala DP3AP2KB Sleman, Novita Krisnaeni, menjelaskan kegiatan ini diadakan di setiap kapanewon di Kabupaten Sleman guna memantau dan mengevaluasi program-program penanganan stunting di setiap kapanewon.
“Dengan semangat kebersamaan dan data yang valid, kita optimis Sleman mampu menurunkan stunting secara signifikan sekaligus menciptakan generasi emas yang sehat dan berdaya saing,” tegasnya.