Home / Politik / Muswil PPP Sulsel: Manuver Senyap Klan Aura

Muswil PPP Sulsel: Manuver Senyap Klan Aura

 

MAKASSAR,REDAKSI17.COM – Pergantian kepengurusan di tubuh Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan sebentar lagi bergulir. Rencananya, musyawarah wilayah akan dihelat akhir bulan ini. Posisi Imam Fauzan Amir Uskara sebagai ketua PPP Sulsel dipastikan akan berganti setelah yang bersangkutan menjadi pengurus pusat.

Menariknya, nama Ilham Ari Fauzi Amir Uskara mulai mengemuka sebagai suksesor Imam Fauzan yang tak lain adalah kakaknya. Bila “skenario” Ilham Fauzi berjalan mulus, maka PPP Sulsel akan menjadi partai di daerah ini yang mencetak rekor mengalihkan tongkat estafet mulai dari ayah, Amir Uskara (Aura) sampai ke kedua anaknya secara berturut-turut.

Rekam jejak Ilham Ari Fauzi Amir Uskara di dunia politik “meledak” dalam pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar 2024. Ilham naik ke panggung kontestasi sebagai calon wakil wali kota mendampingi Indira Yusuf Ismail yang maju sebagai calon wali kota.
Talenta politik Ilham terlihat dalam rangkaian debat kandidat yang dihelat Komisi Pemilihan Umum Kota Makassar.

 

Anak kandung Amir Uskara ini tampil memukau publik setiap melontarkan gagasan politik pemerintahan. Sayangnya, saat pemilihan berlangsung, pasangan Indira-Ilham gagal meraih suara signifikan.

Setahun setelah vakum dari ingar bingar politik, nama Ilham Ari justru mengemuka di internal PPP Sulsel menjelang pelaksanaan musyawarah wilayah akhir bulan ini. Ilham digadang-gadang menjadi salah seorang kandidat yang akan menggantikan Imam Fauzan Amir Uskara, kakak kandungnya. Belakangan, Ilham Ari juga terlihat akftif melakukan safari politik ke daerah untuk bertemu dengan pengurus kabupaten dan kota.

Ilham yang dikonfirmasi tak menampik roadshow politik yang dilakukan ke daerah-daerah. Namun, dia buru-buru menampik bila kunjungan bertemu pengurus di akar rumput itu dalam rangkap persiapan atau sosialiasi diri untuk maju sebagai calon ketua PPP Sulsel pada periode mendatang.

Ilham mengaku hanya ikut mendampingi Imam Fauzan dalam kapasitas sebagai wakil ketua bidang Pemuda dan Kemahasiswaan PPP Sulsel.

“Saya keliling dalam konteks mendampingi Fauzan,” kata Ilham melalui pesan WhatsApp, Rabu (17/12/2025).

Ilham memilih tak merespons balik saat ditodong pertanyaan mengenai kesiapannya untuk menggantikan sang kakak sebagai ketua PPP Sulsel.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sulsel, Yusran Sofyan menilai silaturahmi politik Ilham Ari hanya sebatas perkenalan diri. Dia tak menyebut, manuver Ilham Ari sebagai langkah untuk mempermulus niat menggantikan Imam Fauzan.

“Mungkin (Ilham) ingin memperkenalkan diri ke struktur pengurus DPC,” ujar dia.

Yusran menyatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pimpinan pusat menyangkut mekanisme pemilihan agar situasi bisa kondusif.

Pada pemilihan ketua PPP Sulsel tahun 2021, terbilang cukup keras. Saat itu, laporan pertanggungjawaban Muhammad Aras sebagai ketua PPP Sulsel ditolak oleh mayoritas pengurus sehingga gagal mencalonkan diri kembali. Imam Fauzan yang kala itu berstatus sebagai ketua Fraksi PPP di DPRD Sulsel melenggang mulus menakhodai partai berlambang Ka’bah itu.

“Kelihatannya ini nanti akan terkonsolidasi dengan sendirinya, dengan tercapainya mufakat di internal. Nantilah dilihat dinamikanya seperti apa. Yang paling utama ini kami menunggu petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan untuk menggelar Muswil,” ujar Yusran.
Adapun, Ketua PPP Wajo, Sufriadi Arif mengakui, bila Ilham adalah satu bakal calon kandidat yang pernah melakukan komunikasi dengan DPC PPP Wajo.

“Selain Ilham, kami juga sudah komunikasi juga dengan beberapa kader. Namun siapa yang nanti terpilih di ujung proses, kita lihat saja nanti,” ujar dia.

Sufriadi menyatakan, siapapun sosok pimpinan PPP Sulsel kelak, harus mampu membawa partai lebih maju lagi. Sebab, kata dia, PPP tidak kehabisan stok figur bila hanya untuk memimpin partai. Dia mengatakan, nakhodah PPP Sulsel ke depanharus mampu menambah perolehan kursi di DPRD Sulsel.

“Meskipun hari ini posisi sudah cukup baik, berada di peringkat empat dengan delapan perolehan kursi, namun dengan pemimpin yang baru kami berharap ada kenaikan yang signifikan di pemilu mendatang,” ujar Wakil Ketua DPRD Sulsel itu.

“Kedua, harapan kami adalah konsolidasi partai. Secara organisasi, konsolidasi harus terus dilakukan hingga ke akar rumput, sampai tingkat PAC. Ini harus terus didorong untuk membakar semangat kader,” sambung dia.

Dia beralasan, konsolidasi itu diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata hingga tingkat nasional. Mengingat, PPP baru saja terdepak dari kedudukannya di DPR RI sejak partai ini berdiri.

“Maka siapapun yang menjadi Ketua DPW nanti akan memiliki tugas yang berat dan besar, yaitu memastikan seluruh daerah pemilihan di Sulawesi Selatan untuk DPR bisa terisi dan mampu memberikan kontribusi suara yang signifikan secara nasional,” imbuh Sufriadi.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras Md menilai skenario mendorong Ilham Ari menjadi ketua PPP Sulsel dapat menjaga stabilitas internal partai, namun juga menyimpan risiko jika tidak disertai pembaruan kepemimpinan. Dia mengatakan, dari sisi internal partai, “dorongan” Amir Uskara kepada Ilham Ari tergolong wajar dan relatif aman untuk dan dapat dibaca sebagai upaya menjaga kesinambungan kepemimpinan dan stabilitas organisasi.

Meski demikian, Ras Md mengingatkan bahwa ketergantungan yang terlalu lama pada pola kepemimpinan yang sama berpotensi menimbulkan persepsi negatif di mata publik.

“Jika terlalu lama bertumpu pada pola yang sama, PPP Sulsel berisiko dipersepsikan kurang memberi ruang bagi regenerasi yang lebih terbuka,” kata Ras.

Dia mengatakan, peluang Ilham Ari menggantikan Imam Fauzan, cukup terbuka selama dukungan elite dan struktur partai tetap solid. Namun, tantangan utama bukan semata pada proses pergantian figur.

“Persoalan utamanya adalah pembuktian diri. Ilham Ari perlu menunjukkan kapasitas, gagasan, dan kepemimpinan yang punya ciri sendiri agar tidak sekadar dipandang sebagai kelanjutan estafet keluarga,” tutur Ras Md.

Menjelang Pemilu 2029, Ras Md menilai kepemimpinan partai berbasis keluarga tidak otomatis ditolak pemilih. Namun, ia mengingatkan bahwa dinamika politik saat ini, khususnya di kalangan pemilih muda, semakin sensitif terhadap partai yang dinilai eksklusif dan tertutup.

“Tanpa menghadirkan figur-figur baru di luar lingkar keluarga, daya tarik PPP Sulsel berpotensi jalan di tempat,” kata dia.

Ras Md menegaskan tantangan terbesar PPP Sulsel ke depan adalah menjaga semangat kader sekaligus memperluas basis dukungan elektoral. Menurutnya, kekuatan struktur partai saja tidak cukup tanpa adanya pembaruan dan ruang kompetisi yang sehat.

“Partai bisa saja tetap kokoh secara struktur, tetapi tanpa pembaruan dan pembukaan ruang kompetisi yang sehat, kekuatan elektoralnya berisiko melemah ke depan,” imbuh dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *