“Sepertinya calon tunggal. Sampai hari ini belum ada yang siap maju selain saya. Tapi tidak tahu nanti ketika Muswil,” kata Muzihir kepada Lombok Post, Rabu (2/7).
Dia optimistis kader partai berlambang Kab’bah itu akan kompak mendukung dirinya.
Alasannya, selama menjabat ketua DPW dia berhasil mempertahankan PPP sebagai partai besar di NTB dalam Pemilu 2024 lalu. “Jika melihat perkembangan partai, sepertinya tidak ada alasan DPC mau mengganti saya,” papar Muzihir.
Menurutnya, ada beberapa alasan yang membuatnya pede terpilih lagi sebagai ketua DPW PPP NTB.
Pertama, di tengah suara partai yang merosot pada Pemilu 2024, hanya tiga provinsi di mana PPP masih berjaya. Nah, salah satunya Provinsi NTB.
Bahkan fraksi PPP berhasil mengamankan 7 kursi dan menduduki jabatan pimpinan di DPRD NTB.
Keberhasilan kedua, sambung Muzihir, dirinya juga berhasil mendongkrak perolehan kursi PPP tingkat DPRD kabupaten/kota.
Saat ini PPP memiliki 45 anggota DPRD yang tersebar di 10 kabupaten/kota se-NTB. Beberapa kader menduduki kursi pimpinan dewan.
“Di era saya, perolehan kursi DPRD kabupaten/kota juga masih tinggi, bandingkan saja dengan daerah,” tegasnya.
“Di NTB ini PPP termasuk partai besar. Pertanyaannya, alasan apa yang membuat kader ingin mengganti saya,” cetus wakil Ketua DPRD NTB itu.
Meski demikian, dirinya tidak bisa memastikan 100 persen arah dukungan DPC PPP dalam muswil nanti.
Muzihir pun akan tetap memantau perkembangan hingga pelaksanaan Muswil. Sebab sangat mungkin ada kader partai Ka’bah yang juga ingin bermanuver untuk memperebutkan kursi ketua DPW PPP NTB.
Salah satu kader yang potensial maju menyaingi Muzihir adalah Muhammad Akri yang saat ini menjabat Sekretaris DPW PPP
“Biasanya jauh-jauh hari masih adem ayem. Mungkin saat nanti sudah mendekati waktu muswil dan ada keinginan lain dari DPP,” tandasnya.
Fokus Persiapan Muktamar
Sekretaris DPW PPP NTB Muhammad Akri menyampaikan Muswil DPW PPP NTB masih lama. Agenda terdekat adalah pelaksanaan Muktamar PPP yang rencananya akan digelar Agustus-September.
“Biasanya muswil digelar enam bulan setelah muktamar. Saat ini fokus persiapan Muktamar dulu,” kata Muhammad Akri.
Fokus utama perhelatan Muktamar PPP yaitu memilih calon ketua umum. Sejauh ini DPW PPP NTB belum menentukan arah dukungannya.
Disampaikan, pihaknya akan mendukung siapapun tokoh yang memiliki kapasitas untuk mengembalikan partai berlambang Ka’bah ke parlemen di Senayan.
“Prinsipnya kepemimpinan PPP ke depan harus mampu membesarkan partai dan kembali kepada DPR RI Senayan,” ujar Akri.
Meski demikian PPP NTB belum menentukan arah dukungan calon ketua umum. Sejauh ini setidaknya ada enam nama yang masuk bursa calon Ketum PPP.
Calon yang berasal dari eksternal partai di antaranya nama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, kemudian mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal (Purnawirawan) Dudung Abdurachman.
Kandidat lainnya Mantan Ketua Badan Pemenangan Pemilu PPP Sandiaga Salahuddin Uno.
Lalu ada Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, kemudian Mantan Ketum PPP 2020-2022 Suharso Monoarfa, dan Plt Ketum PPP Muhamad Mardiono.
“Sebelum Muktamar kami akan menggelar Muskerwil (Musyawarah Kerja Wilayah, Red). Dalam Muskerwil nanti PPP NTB akan tentukan sikap untuk mendukung salah satu calon ketua umum,” tandas Ketua Komisi I DPRD NTB itu.