Jakarta,REDAKSI17.COM – Gelombang panas masih menyerang Asia Selatan. Sejumlah negara di dalam dalam wilayah itu melaporkan rekor cuaca tertinggi.
Pada Selasa suhu pada Ibu Kota India, New Dehli menembus bilangan bulat 49,9 derajat Celcius. Ini lebih banyak tinggi tinggi melebihi rekor 49,2 derajat Celcius yang mana tercatat dalam area tahun 2022.
Departemen Meteorologi India (IMD) mengatakan bahwa situasi ini masuk dalam zona merah. Ini berarti suhu sepanas itu dapat memicu timbulnya kesulitan kesehatan.
“Ada kemungkinan sangat tinggi terkena penyakit akibat panas juga serangan panas dalam segala usia, sehingga perawatan ekstrem diperlukan bagi orang-orang yang digunakan digunakan rentan,” tulis lembaga itu dikutip AFP, dikutip Rabu (29/5/2024).
“Panas tetap tinggi bahkan pada malam hari,” tambahnya.
Otoritas New Delhi juga menggarisbawahi hambatan kelangkaan air akibat fenomena ini. Bahkan, Menteri Air Atishi Marlena menyerukan tindakan ‘tanggung jawab kolektif’ agar warga tak ada boros menggunakan air.
“Untuk mengatasi hambatan kelangkaan air, kami telah dilakukan dijalankan mengambil beberapa langkah seperti mengurangi pasokan air dari dua kali sehari menjadi satu kali sehari pada tempat banyak daerah,” kata Atishi, seperti yang mana dilaporkan Indian Express.
“Air yang mana dihemat akan dijatah kemudian disuplai ke daerah-daerah yang mana hal tersebut kekurangan air dimana pasokan cuma cuma bertahan 15 hingga 20 menit sehari.”
New Delhi hampir sepenuhnya bergantung pada air dari Negara Bagian tetangga, Haryana serta Uttar Pradesh. Namun keduanya merupakan Negara Bagian pertanian dengan kebutuhan air yang tersebut mana sangat besar.
Sebenarnya sebuah sungai besar India, Sungai Yamuna, juga melalui Dehli. Akan tetapi, airnya mengering lantaran cuaca panas.
Selain Dehli, negara bagian India lainnya, Rajahstan melaporkan rekor tertinggi 50,5 derajat Celsius. Ini merupakan catatan terpanas di dalam area tahun 2024 ini.
Di sisi lain, tetangga India, Pakistan, juga dilanda gelombang panas selama seminggu. Tercatat, suhu mencapai puncaknya pada 53 derajat Celcius pada hari Minggu dalam dalam Mohenjo Daro pada pedesaan Provinsi Sindh.
Kantor meteorologi Pakistan memperkirakan kenaikan suhu akan mereda mulai Rabu. Namun lembaga itu memperingatkan gelombang panas lebih tinggi besar lanjut akan terjadi pada bulan Juni.
India juga Pakistan tak asing dengan suhu musim panas yang dimaksud menyengat. Namun penelitian ilmiah menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih besar banyak lama, lebih besar besar sering, kemudian tambahan intens.
Bencana Lainnya
Selain gelombang panas, wilayah Asia Selatan ini juga sempat dilanda bencana angin topan, yang digunakan juga merupakan dampak perubahan iklim. Dua negara bagian India, Benggala Barat lalu Mizoram, serta Bangladesh, dilanda angin kencang juga hujan lebat akibat Topan Remal pada hari minggu. Bencana itu menewaskan 65 orang.
“Topan itu merupakan salah satu topan terpanjang dalam sejarah. Perubahan iklim sebagai penyebab bencana tersebut,” ujar Departemen Meteorologi Bangladesh