Jakarta, REDAKSI17.COM – Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menegaskan Israel akan menimbulkan keputusannya sendiri tentang cara mempertahankan diri, ketika negara-negara Barat memohon untuk menahan diri dalam menanggapi serangkaian serangan dari Iran.
Amerika Serikat, Uni Eropa, kemudian kelompok negara-negara G7 mengumumkan rencana untuk mempertimbangkan sanksi yang dimaksud dimaksud lebih banyak lanjut ketat terhadap Iran, yang mana itu dipandang bertujuan untuk menenangkan Israel juga membujuk Israel agar menghentikan pembalasan atas serangan langsung Iran yang dimaksud dimaksud pertama setelah berpuluh-puluh tahun melakukan konfrontasi melalui proksi.
Iran menyerang sebagai pembalasan atas dugaan serangan udara Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya dalam Damaskus pada 1 April lalu.
Israel serta sekutunya sebagian besar menembak jatuh semua rudal kemudian juga drone juga juga tiada ada korban jiwa, namun Israel mengatakan merekan harus membalas untuk menjaga kredibilitas alat pencegahnya. Iran mengatakan pihaknya menganggap kesulitan ini sudah selesai namun akan membalas lagi jika Israel melakukan hal tersebut.
Angkatan Udara Israel mengatakan Rabu (17/4/2024) malam bahwa jet tempurnya sudah pernah terjadi menyerang “infrastruktur teroris” Hizbullah yang tersebut dimaksud didukung Iran dalam Lebanon timur, meningkatkan kecemasan tentang eskalasi tambahan banyak lanjut bentrokan pada tempat perbatasan utara Israel.
Sebelumnya, Netanyahu bertemu dengan menteri luar negeri Jerman serta Inggris, yang dimaksud keduanya melakukan perjalanan ke Israel sebagai bagian dari upaya terkoordinasi untuk menjaga konfrontasi antara Israel juga juga Iran agar tak meningkat menjadi konflik regional yang tersebut dipicu oleh perang Gaza.
Kantor Netanyahu mengatakan dia berterima kasih kepada Annalena Baerbock serta David Cameron atas dukungan mereka, sambil mengatakan kepada merekan tentang sikapnya.
“Saya ingin memperjelasnya – kami akan menimbulkan keputusan sendiri, juga juga Negara Israel akan melakukan segala yang tersebut diperlukan untuk mempertahankan diri,” kata Netanyahu, dilansir Reuters.
Risiko Eskalasi
Sebelumnya, Cameron mengatakan sekarang terlihat jelas bahwa Israel berencana membalas serangan rudal serta drone Iran.
Baerbock mengatakan eskalasi “tidak akan menguntungkan siapapun, tak akan menguntungkan keamanan Israel, bukan akan merugikan lusinan sandera yang mana masih berada di dalam tempat tangan Hamas, tiada akan merugikan penduduk Gaza, tak akan merugikan banyak orang dalam tempat Iran yang mana juga menderita di tempat tempat bawah rezim tersebut…”
Lebih dari enam bulan setelah perang Gaza antara Israel lalu kelompok militan Palestina Hamas yang digunakan didukung Iran juga terjadi di tempat dalam Timur Tengah, para diplomat sedang mencari cara untuk menghindari pertempuran langsung antara Israel lalu Iran.
Yordania menambah seruan untuk menahan diri, memperingatkan akan terjadinya perang yang digunakan mana dapat “menghancurkan” wilayah tersebut.
“Risikonya sangat besar. Hal ini dapat menyeret seluruh kawasan ke dalam perang, yang mana akan berdampak buruk bagi kita di tempat area kawasan ini juga akan menimbulkan dampak yang dimaksud mana sangat, sangat kritis bagi seluruh dunia termasuk AS,” kata Menteri Luar Negeri Ayman Safadi.
“Situasinya terlalu berbahaya. Kemungkinan terjadinya ledakan regional sangat besar kemudian hal ini harus dihentikan. Kita harus menjamin tiada ada eskalasi tambahan banyak lanjut.”
Washington mengatakan pihaknya berencana menerapkan sanksi baru yang dimaksud menargetkan program rudal dan juga juga pesawat tak berawak Iran dalam beberapa hari mendatang juga berharap sekutu-sekutunya akan mengikuti jejaknya.
Para pemimpin Uni Eropa dijadwalkan mendiskusikan sanksi pada pertemuan puncak di dalam dalam Brussels, begitu pula pertemuan para menteri luar negeri G7 di tempat area Italia.
Berawal dari Gaza
Sejak pejuang Hamas memicu perang dalam dalam Gaza dengan menyerang Israel selatan, menewaskan 1.200 orang serta menyandera 253 orang menurut penghitungan Israel, bentrokan sudah lama meletus antara Israel serta kelompok-kelompok sekutu Iran yang mana berbasis dalam area Lebanon, Suriah, Yaman, serta Irak.
Di dalam Gaza, Israel sudah melancarkan serangan udara lalu darat besar-besaran, dengan hampir 34.000 orang dipastikan tewas, menurut petugas medis Palestina, serta juga ribuan lainnya dikhawatirkan tewas, masih hilang pada antara reruntuhan.
Bulan ini, Israel tiba-tiba menarik sebagian besar pasukannya keluar dari Gaza selatan, tempat terjadinya pertempuran terberat sejak awal tahun ini.
Pertempuran dalam beberapa hari terakhir terfokus di area area Gaza tengah, dalam kamp pengungsi Nuseirat di tempat tempat utara Deir al-Balah, salah satu dari sedikit daerah yang mana belum diserbu pasukan Israel. Pasukan Israel mundur dari kamp itu pada Rabu malam, kata penduduk lalu beberapa media Israel.
Di kamar mayat rumah sakit dalam dalam Deir al-Balah, anggota keluarga al-Nouri menangis dalam kesedihan kemudian kemarahan atas jenazah dalam area dalam kantong jenazah, yang digunakan digunakan berukuran beberapa anak kecil, dalam video yang digunakan diperoleh Reuters. Pihak berwenang mengatakan 11 orang tewas dalam serangan Israel pada rumah keluarga yang dimaksud disebut pada Selasa.
“Oh rakyat dunia, apa yang digunakan terjadi ini salah! Kasihanilah kami! Hentikan perang!… Anak-anak sekarat di area tempat jalanan!” individu pria menangis pada dalam rumah sakit yang dimaksud penuh sesak.
Di kota Rafah di dalam area selatan, serangan udara Israel terhadap sebuah rumah menewaskan tujuh warga Palestina, termasuk individu wanita serta tiga anak, kata petugas medis.
Di tempat lain, media Hamas melaporkan pasukan Israel sudah mundur dari Beit Hanoun di dalam dalam Gaza utara setelah serangan selama 36 jam pada sana.
Hizbullah Menyerang
Di perbatasan utara Israel dengan Lebanon, tempat pertempuran lintas batas antara pasukan Israel kemudian gerakan Hizbullah yang mana digunakan bersekutu dengan Iran menimbulkan risiko eskalasi, Hizbullah mengatakan pihaknya sudah meluncurkan rudal kemudian drone ke prasarana militer di dalam area Israel utara sebagai pembalasan atas serangan Israel yang tersebut mana menewaskan Hizbullah. anggota.
Israel mengatakan 14 tentaranya terluka dalam insiden itu, enam pada antaranya luka serius.
Israel mengatakan pihaknya akan mengeksplorasi penghentian sementara pembebasan sandera namun tidaklah akan berhenti berperang sampai Hamas dilenyapkan; Hamas mengatakan pihaknya tidaklah akan melepaskan sandera tanpa adanya upaya untuk mengakhiri perang.
Qatar, yang hal itu bertindak sebagai mediator, mengatakan negosiasi berada pada fase yang tersebut dimaksud sulit. Dia kemudian mengatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi kembali perannya sebagai mediator, dengan alasan kegelisahan bahwa upayanya dirusak oleh dia yang digunakan mengejar “kepentingan urusan kebijakan pemerintah yang mana digunakan sempit.”
Dengan kemungkinan terjadinya kelaparan, Amerika Serikat serta Israel mengatakan akses terhadap bantuan sudah meningkat pada bulan ini. Namun lembaga-lembaga bantuan mengatakan persediaan makanan juga obat-obatan masih terlalu sedikit untuk mencegah bencana.
“Di seluruh Gaza, kelaparan yang digunakan hal tersebut disebabkan oleh ulah manusia semakin parah,” Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina PBB UNRWA mengatakan kepada 15 anggota Dewan Keamanan PBB.
“Di wilayah utara, bayi lalu anak kecil mulai meninggal sebab kekurangan gizi lalu juga dehidrasi. Di seberang perbatasan, makanan juga juga air bersih sudah menunggu.”