Home / Aneka / Ngeri! AS Punya Genk Baru di Asia, Siap ‘Gebuk’ China

Ngeri! AS Punya Genk Baru di Asia, Siap ‘Gebuk’ China

Ngeri! AS Punya Genk Baru dalam Asia, Siap ‘Gebuk’ China

Jakarta, REDAKSI17.COM– Amerika Serikat (AS) beserta banyak negara lain kompak menyerang China. Kali ini terkait tindakan pemerintahan Xi Jinping pada Laut China Selatan.

Filipina serta Jepang bersama AS memberikan peringatan pada tindakan tersebut. Laut China Selatan diketahui sebagai wilayah yang digunakan digunakan disengketakan sebagian negara dari Filipina, Brunei Darussalam, Malaysia lalu juga Vietnam.

Selama beberapa tahun terakhir, Beijing meningkatkan aktivitas dalam sana termasuk dengan Filipina. Presiden Ferdinand Marcos memverifikasi pihaknya akan mengambil tindakan balasan pada apa yang mana mana dikerjakan China.

Lokasi perselisihan China juga Filipina terletak pada Second Thomas Shoal. Para penjaga pantai China dilaporkan menggunakan meriam air pada kapal yang mana memasok kontingen pelaut pada yang tersebut mana hidup di tempat area kapal Sierra.

Presiden Joe Biden berjalan bersama Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. serta Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak trilateral merek di dalam dalam Gedung Putih dalam Washington, AS, 11 April 2024.(REUTERS/Kevin Lamarque)Foto: Presiden Joe Biden mengawal Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. juga Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak trilateral dia itu dalam tempat Gedung Putih dalam Washington, AS, 11 April 2024. (REUTERS/Kevin Lamarque)
Presiden Joe Biden berjalan bersama Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. juga Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada pertemuan puncak trilateral mereka itu itu di tempat dalam Gedung Putih dalam Washington, AS, 11 April 2024.(REUTERS/Kevin Lamarque)

Wilayah hal hal itu memiliki bentang sejauh 200 kilometer dari Palawan dalam tempat Filipina Barat.

Dalam keterangan bersama, pimpinan AS, Jepang, serta Filipina mengatakan aktivitas yang dimaksud itu dikerjakan China sangat berbahaya. Mereka juga mengatakan sangat prihatin terkait tindakan tersebut.

“Kami menyampaikan keprihatinan penting pada perilaku berbahaya dan juga juga agresif Republik Rakyat China di tempat tempat Laut China Selatan,” ujar merekan itu dikutip Al Jazeera, Jumat (12/4/2024).

Ketiganya juga mengingatkan untuk menghormati hak kedaulatan negara dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Aturan hal itu juga tercatat dalam Konvensi PBB persoalan Hukum Laut tahun 1982.

Sebagai informasi, China mengklaim seluruh wilayah dalam Laut China Selatan. Mereka menyebutnya pada sembilan garis putus-putus, yang mana dimaksud nyatanya sudah terjadi ditolak Pengadilan Internasional tahun 2016 lalu.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *