Home / Kriminal / Ngeri! Gara-gara Utang Rp 100 Juta Pria Asal Ciamis Mutilasi Istri

Ngeri! Gara-gara Utang Rp 100 Juta Pria Asal Ciamis Mutilasi Istri

Ngeri! Gara-gara Utang Rp 100 Juta Pria Asal Ciamis Mutilasi Istri

Jakarta,REDAKSI17.COM  – Pria jika Ciamis, Jawa Barat, bernama Tarsum (41), rela menghabisi sekaligus memutilasi istrinya sendiri, Yanti (40). Adapun perbuatan hal itu diimplementasikan akibat tekanan perekonomian keluarga.

Seperti diberitakan detik, Tarsum tak semata-mata memutilasi melainkan juga menawarkan potongan tubuh istrinya ke warga.

“Sewaktu dilaksanakan pemeriksaan terhadap tersangka, begitu menjurus ke pembunuhan lalu mutilasi dia langsung berhenti kemudian juga tidaklah mau berkata-kata bahkan reaktif,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Joko Prihatin, seperti dikutip detik.

Joko membenarkan bahwa Tarsum mempunyai utang ke bank juga pribadi, juga informasi hal yang disebut didapat dari para saksi termasuk anak korban. Kabarnya, kesulitan utang diduga menjadi pemicu aksi Tarsum.

“Bahwa pelaku mempunyai utang baik ke perorangan maupun pun ke bank Rp 100 jt lebih. Yang punya utang itu pelaku lalu keluarganya. Namanya suami istri, kepala keluarga yang digunakan dimaksud punya utang,” kata Joko.

Utang itu diduga digunakan pelaku untuk menutupi utang sebelumnya. Mengingat usahanya jual beli domba bangkrut juga menyisakan utang.

“Utang ke bank lalu pribadi bukan ke pinjol,” ucapnya.

Terkait dengan beredar kabar dalam medsos anak pelaku main judi online, polisi belum sanggup menyimpulkan. Menurut Joko sampai saat ini tidaklah ada yang mana mengarah ke judi online. “Yang jelas terhimpit tekanan ekonomi,” ungkapnya.

Utang menimbulkan pengeluaran pasif

Apapun jenis utang yang dimaksud hal itu Anda ambil, akan ada kewajiban baru untuk melunasinya. Itulah mengapa utang disebut akan datang mengeluarkan pengeluaran pasif.

Jelas sekali, pendapatan pasif jelas tambahan baik dimiliki ketimbang pengeluaran. Karena dengan pengeluaran pasif, Anda akan semakin sulit untuk menabung atau berinvestasi.

Utang adalah barang janji yang tersebut artinya harus ditepati, mempunyai utang tentu identik sekadar dengan mempunyai janji yang dimaksud hal itu harus ditepati. Wajar cuma ketika seseorang tidak ada ada dapat belaka menepati janjinya secara tepat waktu, perasaan cemas pun muncul.

Bayangkan saja, apa jadinya jika perasaan itu bercampur dengan teror dari debt collector atau pihak-pihak penagih utang.

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *