JETIS,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) mengadakan bimbingan teknis (bimtek) Knowledge Management (KM) system. Bimtek sebagai upaya memperkuat Pemkot Yogyakarta untuk menghadirkan birokrasi yang melayani, bersih, produktif, efektif dan efisien. Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengingatkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bagus akan mendukung kesuksesan KM system Pemkot Yogyakarta.

“Saya bagian dari knowledge management, saya hanya mengingatkan tentang bagaimana nilai-nilai dasar (ASN). Kalau nilai dasar itu sudah bagus, saya pikir proses knowledge management dan corporate university akan bagus,” kata Hasto saat membuka sekaligus narasumber bimbingan teknis KM system di Hotel Harper, Selasa (29/4/2025)

Hasto menyambut baik dengan adanya KM system yang dibangun di Pemkot Yogyakarta. Menurutnya sumber daya manusia dalam sebuah instansi seperti pemerintahan memiliki banyak disiplin ilmu dan pengalaman. Namun ketika diminta untuk join knowledge antar satu unit kerja dan yang lain, terkadang egoismenya masih tinggi sehingga gagal membangun KM system.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber bimbingan teknis knowledge management system Pemkot Yogyakarta. 

“Padahal kalau ilmu pengetahuan diintegrasikan dipakai untuk membangun institusi sama dengan belajar terkait membangun visi bersama untuk memajukan organisasi. Maka pentingnya nilai dasar sesuai jargon ASN  berakhlak dan berdampak,” terangnya.

Nilai-nilai dasar ASN Berakhlak dengan yakni Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Hasto menegaskan berakhlak itu berorientasi pada pelayanan, sehingga kalau jadi ASN harus jadi hamba Tuhan dan menempatkan diri di tempat yang rendah dan harus bersabar dalam keadaan sulit dan menderita hanya karena melayani masyarakat. Sedangkan akuntabilitas harus dibangun dengan nilai jujur, disiplin, bertanggung jawab, integritas tinggi dan cermat.

“Dalam knowledge management harus tambah keterampilan baru. Penguasaan hardskill harus sempurna, kompeten, profisien serta memiliki softskill. Kita belum sempurna, knowledge management jadi wadah untuk itu,” papar Hasto.

Selain itu Hasto menekankan terkait strength of community support atau kekuatan dukungan publik dalam era baru management publik dan membangun empati dalam pelayanan kepada masyarakat. Dicontohkan dalam program bedah rumah tidak hanya mengurangi rumah tidak layak huni. Tapi juga bagian untuk penguatan dukungan publik dan menghadirkan nilai empati kepada masyarakat.

Sementara itu Pelaksana Tugas Kepala BKSDM Kota Yogyakarta Dedi Budiono mengatakan kegiatan bimtek KM system itu dalam rangka membangun KM system di Pemkot Yogyakarta. Hal itu juga untuk memperkuat upaya menghadirkan birokrasi berkelas dunia di Kota Yogyakarta, birokrasi yang melayani, bersih, produktif, efektif efisien. Termasuk menjadikan Yogyakarta sebagai kota yang menjadi center of excellence dan center of reference.

“Knowledge management di level kota ini nantinya akan diintegrasikan dengan corporate university yang sudah terlebih dahulu kita bangun. Dan harapannya nanti bisa dimanfaatkan sebagai referensi dan aset pengetahuan untuk percepatan pengambilan keputusan melahirkan perbaikan-perbaikan layanan publik dan dan inovasi. Sehingga kami memandang pembangunan manajemen di level kota ini memang sangat dibutuhkan dan untuk menghadirkan pemerintahan yang baik di Kota Yogyakarta,” jelas Dedi.

Pelaksana Tugas Kepala BKSDM Kota Yogyakarta Dedi Budiono saat memberikan laporan terkait kegiatan bimtek knowledge management system di Pemkot Yogyakarta.

Pihaknya mengakui knowledge management tidak akan bisa dilahirkan jika tidak ada sokongan di level dinas masing-masing. Sedangkan pengetahuan di institusi Pemkot Yogya ini sangat kaya dan beragam. Oleh sebab itu harus dibangun secara bersama-sama dimulai dari pengetahuan pimpinan perangkat daerah (OPD) tentang manajemen yang melahirkan skill dan nanti diaktualisasikan dengan proses membangun manajemen OPD masing-masing.