Home / Ekobis / Panas Usai Libur Panjang: Awas! Badai Sentimen dari AS Ancam RI

Panas Usai Libur Panjang: Awas! Badai Sentimen dari AS Ancam RI

Panas Usai Libur Panjang: Awas! Badai Sentimen dari AS Ancam RI

 

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pasar keuangan cenderung mengecewakan pada perdagangan akhir pekan lalu, Rabu (8/5/2024). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di dalam tempat zona merah, sedangkan rupiah stagnan melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada atas level psikologis Rp16.000/US$1, serta imbal hasil SBN menunjukkan penguatan sebagai indikator penurunan harga.

Pasar keuangan Indonesia pada pekan lalu cuma cuma membuka perdagangan tiga hari, oleh sebab itu pada hari Kamis lalu Jumat pekan ini terdapat hari libur untuk memperingati Hari Kenaikan Isa Almasih.

Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan volatile pekan ini sejalan dengan banyaknya data dunia bidang usaha yang dimaksud digunakan akan dirilis. Selengkapnya mengenai sentimen kemudian juga proyeksi pasar hari ini serta juga satu pekan ke depan sanggup dibaca pada halaman 3 artikel ini. Dan para pemodal juga dapat mengintip rencana lalu juga rilis data yang dimaksud terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri serta luar negeri pada halaman 4.

Pada perdagangan Rabu (8/5/2024), IHSG ditutup melemah 0,49% pada level 7.088,79. Adapun, tercatat turnover IHSG berada pada nomor Rp13 triliun. Transaksi didorong dari volume saham sebanyak 21,46 miliar lembar, dimana 194 saham naik, 367 turun lalu 218 tak berubah.

Sua sektor masih menguat yakni sektor unsur dasar serta teknologi menguat 0,05%. Sedangkan, sektor lainnya berada dalam zona pelemahan, dengan pemberat utama berasal dari utilities, finansial, serta real estate.

Penopang IHSG di dalam tempat tengah penurunan utamanya disebabkan oleh saham PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA)dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang menguat masing-masing 8,75 juga juga 4,14 indeks poin. Sedangkan, pemberat berasal dari koreksi saham PT Bank Central Asia (BBCA) dengan penurunan 22,29 indeks poin serta PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) sebesar 9,24 indeks poin.

Beralih ke rupiah, dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup stagnan 0% di area area bilangan bulat Rp16.040/US$ pada hari ini, Rabu (8/5/2024). Sementara secara mingguan, rupiah kembali terdepresiasi 0,25%.

Pelemahan rupiah hari ini terjadi setelah Bank Indonesia (BI) merilis data cadev yang mana lebih besar tinggi rendah dibandingkan perkiraan.

Berdasarkan Trading Economics, cadev diperkirakan akan turun menjadi sebesar US$ 138 miliar pada April 2024. Namun kenyataannya, BI menggunakan cadev sebesar US$ 4,2 miliar menjadi US$ 136,2 miliar.

Direktur Departemen Komunikasi BI Fajar Majardi mengungkapkan penurunan posisi cadangan devisa yang disebut antara lain dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri Pemerintah lalu kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah seiring dengan peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global.

Penggunaan cadev yang dimaksud hal itu cukup besar ini memberikan perspektif yang dimaksud digunakan kurang baik bagi kepercayaan penanam modal untuk berinvestasi di tempat dalam Indonesia. Hal ini memberikan tekanan bagi pasar keuangan domestik termasuk rupiah.

 

Ekonom Senior Samuel Sekuritas Indonesia, Fithra Faisal mengungkapkan bahwa BI tetap mampu mengandalkan cadev yang digunakan digunakan ada saat ini untuk melakukan intervensi.

Untuk diketahui, pada 2022, intervensi terhadap rupiah pernah diimplementasikan untuk menstabilkan rupiah tanpa harus menaikkan suku bunga beberapa orang US$10-12 miliar dalam enam bulan.

Sementara dari pasar obligasi Indonesia, imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik 0,42% dalam level 6,97% pada perdagangan Rabu (8/5/2024). Imbal hasil obligasi yang digunakan dimaksud menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang jual Surat Berharga Negara (SBN).

REDAKSI17.COM

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *