Home / Politik / Partai Perindo Desak Pemprov Papua Tengah & 4 Bupati Tangani Longsor di KM 139

Partai Perindo Desak Pemprov Papua Tengah & 4 Bupati Tangani Longsor di KM 139

 

Nabire,REDAKSI17.COM – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Perindo Papua Tengah mendesak Pemerintah Provinsi Papua Tengah dan Bupati Kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai agar bergerak cepat dalam rangka mencari solusi terkait putusnya badan jalan akibat longsor di jalan utama Nabire – Puncak di KM 139 Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire.

Plt Ketua DPW Partai Perindo Papua Tengah Pilemon Keiya mengungkapkan, longsor yang terjadi mulai, Jumat 15 Agustus 2025 lalu tersebut hingga saat ini belum tersambung akibat curah hujan yang terus masih berlangsung.

“Akibatnya, sembako dan BBM tiga kabupaten yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai melambung cukup tinggi. Harga barang tersebut dinaikkan secara sepihak oleh para pedagang tanpa mengindahkan standar satuan harga atau SSH yang telah ditetapkan resmi oleh Pemda,” ujarnya dalam keterangan, Sabtu (30/8/2025).

Sudah dua minggu masyarakat 3 kabupaten ini hidup dengan harga barang yang sangat tinggi. Selain itu, pelayanan di pemerintahan juga ikut terganggu.

“Maka itu, kita minta Gubernur dan Para Bupati segera mengundang Satker Balai Jalan dan Jembatan yang menangani jalan nasional, untuk mencari solusi yang cepat,” ujarnya.

Selain itu, segera pula mengundang kepala distrik Siriwo baik dari Nabire maupun Paniai, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan dari Siriwo dalam rangka mencari solusi di lingkungan terjadinya longsor.

“Kami juga meminta kepada tiga Pemda, yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai segera mengambil langkah cepat untuk terus mengontrol harga sembako dan BBM di daerah masing-masing,” tandas Pilemon Keiya didampingi Wakil Sekretaris Aleks Giyai.

Pilemon menangkap kesan, selama dua minggu ini tidak ada niat untuk mencari solusi terkait putusnya jalan raya tersebut dari Pemprov Papua Tengah. Padahal, jalan Poros Nabire – Puncak Jaya merupakan satu-satunya jalan bagi kehidupan ribuan orang.

Jika dibiarkan, pihaknya khawatir lonjakan harga sembako dan BBM ini akan terus menyiksa kehidupan bagi masyarakat di Kabupaten Dogiyai, Deiyai dan Paniai,” pungkas Pilemon Keiya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *