Mantrijeron,REDAKSI17.COM – Pasar Murah Goes To Kemantren mendapat sambutan antusias dari masyarakat. Sejak pagi, warga telah mengantre untuk membeli bahan pangan pokok dengan harga lebih terjangkau. Program yang dimulai sejak tanggal17 Februari hingga 6 Maret 2025, dianggap sangat membantu, terutama menjelang bulan Ramadan, ketika kebutuhan rumah tangga meningkat.
Salah satu warga Kemantren Mantrijeron, Titin Kristinaningsih, mengaku senang dengan adanya Pasar Murah karena selisih harga yang cukup signifikan dibandingkan harga di pasaran.
“Sangat membantu masyarakat, harganya lebih murah dibandingkan dengan yang ada di pasar,” ujarnya saat berbelanja di Pasar Murah Kemantren Mantrijeron, Senin (17/2).
Hal serupa disampaikan oleh Anik Agus Maryani, yang memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli berbagai kebutuhan pokok seperti beras, minyak goreng, telur, dan tepung terigu. Ia mengaku kebutuhan rumah tangganya meningkat menjelang bulan puasa, terutama karena anaknya sering meminta dibuatkan kue.
“Tentu sangat membantu, harganya lebih murah. Apalagi sebentar lagi puasa, jadi kebutuhan makin banyak. Anak saya juga sering minta dibuatkan kue,” kata Anik.
Stok beras yang dibawa distributor
Kepala Bidang Ketersediaan, Pengawasan, dan Pengendalian Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Sri Riswanti, menyampaikan bahwa Pasar Murah digelar di 14 kemantren, untuk mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Ia berharap dengan adanya pasar murah mampu menjaga stabilitas harga dan memastikan masyarakat tetap dapat membeli bahan pangan dengan harga terjangkau.
“Dengan adanya pasar murah ini, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga mengurangi beban ekonomi sekaligus menekan intensitas pembelian di pasar rakyat. Langkah ini diharapkan dapat menekan laju kenaikan harga di pasaran selama periode menjelang hari besar,” ujar Riswanti.
Jadwal Pasar Murah Goes To Kemantren
Ia mengungkapkan Pasar Murah ini digelar di 14 kemantren di Kota Yogyakarta, dengan alokasi bahan pangan yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah. Untuk Kemantren Umbulharjo, Gondokusuman, dan Mergangsan masing-masing mendapatkan 6 ton bahan pangan. Sementara 11 kemantren lainnya, masing-masing mendapatkan 4 ton bahan pangan.
“Tahun ini, APBD Kota Yogyakarta tidak seperti tahun-tahun sebelumnya sehingga jumlah stok cukup terbatas. Namun, kami tetap berupaya agar program ini dapat menjangkau masyarakat luas dan kesempatan ini dapat dimanfaatkan masyarakat Kota Yogyakarta untuk memenuhi kebutuhan,” jelas Riswanti.
Antrian di Pasar Murah Goes To Kemantren
Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta kembali menggandeng PT Bulog dan PT Pangan Surya Makmur sebagai distributor utama dalam penyediaan bahan pokok, seperti beras, gula pasir, minyak goreng, telur, tepung terigu, bawang merah, bawang putih. Riswati menyebutkan pembelian minyak goreng dibatasi maksimal tiga liter per orang karena stok yang terbatas, sementara beras bisa dibeli tanpa batasan jumlah.
“Masyarakat cukup membawa KTP sesuai domisili kemantren tempat pasar murah berlangsung. Untuk informasi harga-harga barang melalui media sosial resmi kemantren, sehingga masyarakat dapat mengetahui harga pasar secara transparan,” tambahnya.