Jakarta,REDAKSI17.COM – Pergerakan rupiah sepanjang pekan lalu berhasil ditutup menguat setelah dua pekan terpuruk. Namun, pada pekan ini tampaknya rupiah masih mampu lanjut volatil setelah DXY melambung terdongkrak data tenaga kerja AS masih panas.
Melansir dari refinitiv, rupiah pada Jumat (7/6/2024) bertengger di dalam area posisi Rp16.190/US$, menguat 0,4% dalam sehari. Secara mingguan, rupiah juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,34% terhadap dolar AS, berbalik arah dari minggu sebelumnya yang dimaksud mengalami penurunan sebesar 1,59%.
Penguatan rupiah akhir pekan lalu terjadi setelah BI mengumumkan peningkatan cadangan devisa sebesar US$2,8 miliar menjadi US$139 miliar pada Mei 2024.
“Kenaikan posisi cadangan devisa itu antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak kemudian jasa serta penerbitan global bond pemerintah,” jelas BI dalam siaran persnya pada Jumat (7/6/2024).
Cadangan devisa yang meningkat ini setara dengan pembiayaan 6,3 bulan impor atau 6,1 bulan impor kemudian pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Angka ini terpencil dalam atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. BI menilai bahwa cadangan devisa yang tersebut digunakan cukup besar ini mampu menyokong ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan.
Beralih pada pekan ini, rupiah tampaknya masih akan berlanjut bergerak volatile terhadap dolar AS. Pasalnya, DXY melambung signifikan pada akhir pekan lalu seiring rilis data pasar tenaga kerja AS yang dimaksud lebih tinggi tinggi kuat dari perkiraan.
Dilansir dari Refinitiv, DXY pada Jumat lalu terpantau menguat 0,75% dalam sehari juga berakhir dalam dalam 104,88. XY yang digunakan menguat cukup signifikan ini perlu diantisipasi. lantaran itu kekuatan dolar AS akan menekan mata uang lainnya, terutama emerging market, termasuk rupiah.
Indeks dolar yang dimaksud dimaksud melambung ini sebagaimana diketahui terjadi oleh sebab itu laporan data tenaga AS lebih banyak banyak kuat dari perkiraan. Departemen Ketenagakerjaan AS pada Jumat malam (7/6/2024) mengumumkan data pekerjaan tercatat pada luar pertanian melonjak ke 272.000 pekerjaan pada Mei 2024. Angka ini tambahan tinggi dari konsensus yang digunakan hal tersebut belaka sekali proyeksi naik ke 185.000 dari 175.000 pekerjaan pada April. Sementara untuk tingkat pengangguran naik tipis menjadi 4%.
Teknikal Rupiah
Secara teknikal dalam basis waktu per jam, pergerakan rupiah dalam melawan dolar AS terpantau menguat juga berhasil menembus ke bawah beberapa garis rata-rata selama 20 jam, 50 jam, serta 100 jam.
Jika penguatan masih berlanjut, rupiah prospek menguji support terdekat yang digunakan mana bertepatan dengan garis rata-rata selama 200 jam atau Moving Average/MA 200 di tempat area posisi Rp16.165/US$.
Akan tetapi dalam skenario kedua pergerakan volatil masih mungkin berlanjut kemudian menyebabkan rupiah berbalik arah atau melemah lagi ke posisi Rp16.215/US$. Ini merupakan resistance yang tersebut yang diambil dari double MA yang mana dimaksud terjadi antara MA20 kemudian MA100.
![]() Pergerakan rupiah melawan dolar AS |
CNBC INDONESIA RESEARCH