GONDOKUSUMAN,REDAKSI17.COM-Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perdagangan menggelar Wiwitan Pasar Terban, Selasa (30/12/2025). Kegiatan itu sebagai wujud syukur dan penanda babak baru Pasar Terban setelah selesai direvitalisasi. Pemindahan kembali para pedagang ke Pasar Terban pada awal Januari 2026. Keunggulan Pasar Terban adalah pasar pertama yang terintegrasi dengan Rumah Pemotongan Ayam (RPA). Diharapkan Pasar Terban menjadi percontohan sebagai pasar ayam yang aman, nyaman, bersih, dan halal.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo bersyukur revitalisasi pembangunan Pasar Terban bisa diselesaikan setelah menunggu cukup lama. Hasto menilai secara sekilas hasil pembangunan Pasar Terban cukup bagus. Menurutnya hal spesial di Pasar Terban tapi tidak ada di pasar lain adalah RPA yang terintegrasi dengan pasar atau dilengkapi dengan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ayam.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo memberikan sambutan saat kegiatan Wiwitan Pasar Terban.

“Kalau kita lihat pasar yang terintegrasi dengan RPH itu jarang. Di sini terintegrasi dengan RPH. Maka tanggung jawabnya tidak hanya sekedar masalah bagaimana pasarnya, tetapi juga bagaimana tata kelola standar untuk RPH harus dipenuhi. Ada limbahnya juga soalnya itu yang betul-betul harus dipenuhi oleh pasar ini,” kata Hasto ditemui saat Wiwitan Pasar Terban.

Pasar Terban nantinya diharapkan menjadi percontohan sebagai pasar ayam yang aman, nyaman, bersih, dan halal. Oleh karena itu, Hasto meminta proses untuk pemotongan ayam harus betul-betul sesuai dengan ketentuan protap yang benar, bersih dan halal. Selain itu Pasar Terban juga harus menyediakan pelayanan modern seperti penyediaan transaksi digital dengan QRIS.

Hasto mengecek salah satu lapak atau ruang dagang di Pasar Terban setelah direvitalisasi.

“Saya juga ingatkan bagaimana mengolah sampah di pasar bisa menjadi percontohan saya kira. Bagaimana sistem pengolahan sampah di sini dan limbah di sini, saya yakinkan nanti bisa menjadi percontohan,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Veronica Ambar Ismuwardani menjelaskan revitalisasi Pasar Terban dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan anggaran sekitar Rp 55,9 miliar. Sesuai dengan Peraturan Permendag bahwa ketika pasar itu sudah selesai dibangun untuk segera dioperasionalkan. Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta sudah melakukan sosialisasi ke pedagang dan pengundian lapak yang ditempati pedagang. Total ada 489 pedagang yang akan menempati Pasar Terban baik pedagang eksisting maupun PKL  terdampak penataan kawasan di wilayah UGM dan sekitarnya.

“Pasar ini akan segera kita operasionalkan karena shelter juga kita pinjam dari Pemerintah DIY yang harus segera kita kembalikan. Pasar Terban nanti diharapkan menjadi percontohan sebagai pasar ayam yang aman, nyaman, bersih, dan halal. Rencana pemindahan pedagang dimulai tanggal 4 Januari sampai dengan tanggal 10 Januari, sehingga harapan kita tanggal 10 Januari Pasar Terban sudah bisa beroperasi penuh,” terang Veronica.

Setelah direvitalisasi, bangunan Pasar Terban sebelumnya satu lantai menjadi tiga lantai. Lantai 1 untuk RPA di bagian belakang, pedagang ayam hidup dan sayuran. Lantai 2 untuk kelontong, jasa permak, buku, dan lainnya. Sedangkan lantai 3 untuk makanan siap saji dan atrium yang bisa digunakan untuk aktivitas promosi. Pasar Terban juga dilengkapi dengan pengelolaan air limbah dan sistem drainase dan sanitasi, toilet parkir disabilitas, dan penambahan ruang parkir, area bongkar muat dan mushola yang lebih tertata, serta ruang dagang lebih tertata dengan penerangan memadai. Termasuk sistem pengawasan modern dengan CCTV.

Sedangkan Ketua Paguyuban Pasar Ayam Mitra Unggas Sejahtera Pasar Terban, Faisal Rabidi menyampaikan mewakili para pedagang Pasar Terban bersyukur dengan kondisi Pasar Terban setelah direvitalisasi menjadi lebih bersih dan modern. Menurutnya sebelum direvitalisasi, kondisi Pasar Terban tidak layaknya pasar seperti jika hujan becek dan bau. Pihaknya mengucapkan terima kasih karena pemerintah sudah memperhatikan dan memperbaiki Pasar Terban. Terkait retribusi Pasar Terban setelah direvitalisasi naik kelas, diharapkan yang tidak memberatkan pedagang.

“Kalau dari pasarnya alhamdulillah pasti lebih bersih, lebih higienis, dan nggak berbau kayak yang dulu. Dan harapannya ya rezekinya juga baru jadi berkahnya pedagang dan pembelinya juga semakin banyak,” pungkas Faisal.