Jakarta,REDAKSI17.COM – Badan pangan PBB, WPF, pada Selasa (21/2/2024) sudah pernah terjadi menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza Utara. Hal ini disebabkan serangan Israel yang digunakan mana sudah pernah meruntuhkan ketertiban sipil di area dalam wilayah tersebut.
Penangguhan terbaru ini meningkatkan kegelisahan akan kelaparan dalam dalam Gaza Utara, yang digunakan digunakan hampir sepenuhnya terputus dari bantuan sejak akhir Oktober dalam tengah perang Israel yang digunakan menghancurkan wilayah tersebut.
“Keputusan ini tiada bisa jadi semata dianggap enteng akibat hal ini berisiko menyebabkan banyak orang meninggal dikarenakan kelaparan. Keselamatan kemudian keamanan dalam penyaluran bantuan pangan penting, juga bagi merek yang dimaksud menerimanya, harus terjamin,” katanya dikutip Al Jazeera.
Badan hal itu mengatakan pihaknya pertama kali menghentikan pengiriman ke wilayah Utara tiga minggu lalu setelah serangan menghantam truk bantuan. Mereka mencoba melanjutkan pengiriman pada minggu ini namun konvoi menghadapi tembakan kemudian kerumunan orang yang mana kelaparan melucuti barang-barang juga memukuli sopir.
Rekaman dari lokasi operasi, yang mana digunakan diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan warga Palestina melarikan diri untuk berlindung di area area tengah kata-kata tembakan juga kepulan asap bom asap setelah kepulan bom datang. Saksi mata mengatakan satu orang tewas juga banyak lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Video hal itu juga menunjukkan anak-anak Palestina menyendok tepung yang digunakan mana tumpah dari tanah setelah salah satu karung dibuka.
Penangguhan bantuan ke wilayah Utara terjadi pada tempat tengah penurunan tajam masuknya truk bantuan ke seluruh Gaza. Kantor Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan jumlah keseluruhan keseluruhan rata-rata truk bantuan yang dimaksud digunakan memasuki Gaza sudah pernah terjadi berkurang dari 140 truk per hari di dalam area Januari menjadi 60 truk per hari di tempat area Februari.
“Ketika pasokan sampai ke Gaza, staf PBB kemudian kelompok bantuan tidaklah dapat mengambilnya dalam titik persimpangan akibat kurangnya keamanan juga pelanggaran hukum serta ketertiban”, menurut Eri Kaneko, juru bicara OCHA.
Shane Low, juru bicara Dewan Pengungsi Norwegia, menggambarkan kondisi pekerja kemanusiaan pada Gaza sebagai bukan dapat diterima akibat lingkungan yang dimaksud digunakan sangat berbahaya.
“Tidak ada jaminan keselamatan staf kemanusiaan, baik dikarenakan Israel menargetkan konvoi, Israel menargetkan polisi yang digunakan mana berada di dalam tempat sana untuk melindungi konvoi, kemudian tentu belaka dikarenakan keputusasaan sebab kurangnya bantuan yang mana dimaksud masuk,” ujarnya.
Israel sudah terjadi berjanji untuk tidaklah menghentikan kampanyenya dalam Gaza sampai milisi penguasa wilayah itu, Hamas, dihancurkan kemudian semua sandera yang tersisa dari kelompok yang mana disebut sudah terjadi dibebaskan. Ini menyusul serangannya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel.
Meski begitu, serangan Israel ke Gaza telah lama dikerjakan menimbulkan 29.092 sejak 7 Oktober. Kementerian Kesehatan Gaza melalui saluran Telegram-nya juga mengatakan total 69.028 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran dalam Jalur Gaza.
