JAKARTA,REDAKSI17.COM – Politikus PDIP Ferdinand Hutahaean menganggap pertemuan mantan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) dengan presiden Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta lebih membicarakan kepentingan politik kelompok. Dia ragu pertemuan itu disebut membicarakan soal bangsa. “Karena kalau kita mengikuti sejarah Pak Jokowi setelah pascamenjabat sebagai presiden dan sekarang tidak lagi, saya belum menemukan statement-statement Pak Jokowi itu yang terkait dengan urusan-urusan kebangsaan,” ucap Ferdinand dalam program Interupsi, Kamis (9/10/2025).
Menurutnya, setelah tak lagi menjabat lagi sebagai kepala negara, Jokowi lebih banyak berkomentar tentang urusan pribadinya ataupun yang menyangkut anaknya yaitu Wakil Presiden Gibran Rakabuming dan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.
Dengan rekam jejak mantan wali kota Solo yang telah ia jelaskan itu, Ferdinand lebih percaya bahwa Jokowi membawa pesan khusus dan langsung disampaikan kepada Prabowo dalam pertemuan tersebut. “Saya meyakini Pak Jokowi tentu membawa pesan-pesan khusus baik dari dirinya atau dari orang-orang lain yang menitipkan pesan kepada Jokowi” ucap Ferdinand.
Atau, kata dia, Jokowi tengah menagih janji politik kepada Prabowo Subianto. “Saya melihat ini adalah Jokowi menagih janji. Karena mungkin Pak Jokowi melihat, kalau kita melihat gesture Pak Prabowo terhadap Gibran kan memang kita bisa menyaksikan di media sosial bagaimana Pak Prabowo seperti berkali-kali melihat Gibran itu seolah-olah tidak ada di sebelahnya,” ucapnya.
Di acara yang sama, Waketum Projo Freddy Damanik menilai pertemuan Prabowo Subianto dengan Jokowi merupakan simbol stabilitas politik. Awalnya, Freddy menegaskan pertemuan tersebut membicarakan tentang kondisi bangsa. “Mereka ingin menunjukkan bahwa stabilitas politik itu penting,” kata Freddy. Menurutnya, Indonesia ini tengah diterpa banyak permasalahan, termasuk isu-isu provokatif perpecahan. “Pertemuan elite ini sangat penting untuk stabilitas bangsa dan negara ini agar program-program itu tidak tersendat,” ujarnya.