Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Minggu  (22/06/2025)  Kelurahan Semaki melaksanakan kegiatan Pelatihan Dolanan Tradisional Anak di Aula Segoro Amarto. Kegiatan pelatihan dolanan tradisional ini diikuti 34 anak dari 3 kampung di Kelurahan Semaki dan bertujuan untuk melestarikan permainan budaya tradisional, pembentukan karakter, serta pengembangan keterampilan sosial dan motorik anak.

Kegiatan pelatihan ini dibuka oleh Plt. Lurah Semaki, Joko Saptono, S.I.P, M.M. Dalam sambutannya Joko Saptono menyampaikan Permainan tradisional seperti egrang dan bakiak bukan hanya permainan biasa. Di balik kesederhanaannya, terdapat nilai-nilai penting yang dapat membentuk karakter anak, seperti keseimbangan, kerjasama, daya juang, dan ketangkasan. Selain itu, dolanan anak seperti ini juga bisa mempererat hubungan sosial antar anak, melatih kesabaran, ketangkasan, sportifitas dan yang tak kalah penting, menjauhkan mereka dari kecanduan gadget.

” Permainan tradisional seperti egrang dan bakiak bukan hanya permainan biasa. Di balik kesederhanaannya, terdapat nilai-nilai penting yang dapat membentuk karakter anak ” jelasnya

Selain materi filosofi yang disampaikan oleh para Purwanto dan Cherly selaku instruktur, anak-anak juga diajak untuk melakukan prakterk permainan tradisional diantaranya bermain egrang dan sandal bakiak. Egrang adalah permainan tradisional yang menggunakan dua tongkat panjang sebagai pijakan kaki untuk berjalan. Pemain menaiki tongkat tersebut dan berusaha menjaga keseimbangan agar tidak terjatuh.

Sedangkan Bakiak adalah permainan tradisional yang menggunakan alas kaki panjang dari kayu yang bisa dipakai oleh 2–3 orang secara bersamaan. Setiap pemain berdiri berjajar dan kaki mereka dimasukkan ke dalam tali/ikat yang terpasang pada papan kayu. Mereka harus berjalan secara kompak agar bisa melangkah maju tanpa jatuh . Hasilnya diluar dugaan yaitu ternyata anak-anak sangat antusias dan ceria sekali ketika mengikuti kegiatan pelatihan dolanan anak tradisional ini, selain itu anak-anak berharap kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan lagi di masa yang akan datang dengan permainan tradisional anak yang lainnya.