Home / Daerah / Pemda DIY-UGK Diskusikan Kemiskinan dan Solusinya

Pemda DIY-UGK Diskusikan Kemiskinan dan Solusinya

Yogyakarta (28/02/2025) REDAKSI17.COM – Kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan pokok pembangunan DIY, sekaligus menjadi tema menarik untuk meningkatkan kepedulian. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono pada saat menerima kunjungan Universitas Gunungkidul (UGK) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (28/02).

Dihadapan para mahasiswa dan dosen, Beny memaparkan berbagai persoalan krusial yang ada di DIY. Masalah tersebut antara lain tentang kemiskinan, ketimpangan pendapat, ketimpangan antar wilayah, serta peningkatan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

“Jogja ini memiliki tingkat kemiskinan tertinggi di Pulau Jawa, namun memiliki usia harapan hidup terpanjang dan tertinggi se-Indonesia. Jadi, saya ingin mengajarkan kepada adik-adik semua, bagaimana indeks pembangunan manusia itu diukur, maka akan ketemu paradoks data statistiknya,” paparnya.

Pada kunjungan tersebut, Beny juga menjelaskan bagaimana pertumbuhan DIY naik 5,03 persen pada triwulan IV tahun 2024 dan kemiskinan yang mengalami penurunan. Meski telah terjadi penurunan, hingga saat ini Pemda DIY masih terus berupaya untuk menekan kasus kemiskinan, guna mensejahterakan masyarakat.

“Berbagai program dan aktivitas telah dilakukan Pemda DIY dalam upaya menurunkan kemiskinan. Antara lain dengan memberikan perlindungan dan jaminan sosial, melakukan rehabilitasi sosial, pemberdayaan masyarakat dan pemerataan akses sumber daya,” ujarnya.

Beny menjelaskan, dalam konteks kesejahteraan sosial dan penurunan kemiskinan, DIY memiliki berbagai model dalam mengimplementasikan solusi yang ada dengan menggunakan pendekatan sesuai karakteristik daerah masing-masing. Hal ini dilakukan karena perbedaan geografis di setiap wilayah, turut berkontribusi terhadap rendahnya daya beli masyarakat, sehingga meningkatkan tingkat kemiskinan.

Kehadiran mahasiswa UGK ini membuat Beny merasa bangga, terlebih ketika mereka menyampaikan sejumlah pertanyaan kritis menyangkut kesejahteraan di Yogyakarta. Menurut Beny, karakter positif tercermin saat mahasiswa berani bertanya dan mengemukakan keresahannya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Studi Pembangunan Sosial UGK, Rosalia Widhiastuti menjelaskan, kedatangan rombongannya ke Pemda DIY bertujuan untuk menjalin silaturahmi. Selain itu, kunjungan tersebut juga dimanfaatkan sebagai forum diskusi bersama Pemda DIY terkait penanganan berbagai isu sosial.

“Kami konsentrasinya pada kesejahteraan sosial, sekaligus mendampingi produk kebijakan tingkat kesejahteraan sosial itu sendiri. Pada dasarnya, kunjungan kami ke sini juga untuk berdiskusi terkait program-program yang dilaksanakan Pemda DIY dalam menangani masalah tersebut,” ujarnya.

Rosa juga berharap, kunjungan kali ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh mahasiswa untuk belajar lebih. Ia juga mendorong mahasiswa agar berani mengajukan pertanyaan tanpa rasa malu.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *