Yogyakarta (12/12/2024) REDAKSI17.COM – Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X meresmikan nDalam Kulit Jogja (NKJ) pada Kamis (12/12) bertempat di Manding, Bantul, Yogyakarta. Peresmian NKJ adalah bukti nyata komitmen pemerintah untuk mendorong kemajuan industri kreatif khususnya disektor kulit, di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam sambutannya Sri Paduka menyampaikan bahwa kehadiran NKJ tidak hanya menjadi ruang fisik tetapi juga sebagai simbol tekad bersama untuk menjadikan industri kulit di DIY semakin unggul dan inovatif. Diharapkan dengan fasilitas yang memadai, para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) kulit dapat meningkatkan kualitas produksi, memperluas akses pasar, dan memperkuat daya saing baik di pasar nasional maupun internasional.
”Mari, kita jadikan nDalam Kulit Jogja sebagai pusat inovasi dan kreativitas yang mampu menciptakan produk-produk unggulan serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat DIY, semoga langkah ini membawa manfaat besar bagi kemajuan industri kulit dan kesejahteraan masyarakat DIY,” tutur Sri Paduka. Peresmian NKJ ditandai dengan menekan tombol pemutaran video gedung NKJ. Pada kesempatan yang sama dilakukan pula penandatanganan prasasti oleh Sri Paduka.
Selain peresmian gedung, telah dilakukan pula kegiatan Temu Kemitraan sebagai rangkaian agenda di NKJ. Sri Paduka mengungkapkan, acara Temu Kemitraan adalah kesempatan emas untuk membangun jejaring yang solid antara pelaku usaha, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya. Sri Paduka optimis, melalui sinergi yang terjalin, industri kulit DIY dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah sekaligus mengangkat nama Yogyakarta di kancah global.
Adapun Kepala Disperindag DIY, Syam Arjayanti dalam sambutannya melaporkan, bahwa berdasarkan data BPS DIY selama periode Januari sampai dengan Oktober 2024, komoditi kulit menduduki peringkat kedua penyumbang ekspor yakni 14,28% setara $ 62,22 juta dengan pasar eksport terbesar Amerika Serikat (68,82%). Hal tersebut menunjukkan bahwa, ekspor barang-barang dari kulit masih sangat diminati dan memiliki prospek yang sangat baik kedepannya. Oleh karena itu ia mengatakan, penguatan kemitraan menjadi salah satu strategi untuk mengoptimalkan daya saing IKM komoditi kulit di DIY dalam kancah nasional dan internasional.
Lebih lanjut Syam menjelaskan, NKJ merupakan revitalisasi dari CFSMI Kulit Manding. Pada tahun 2024 ini, Pemda DIY mendapatkan alokasi dana DAK dari Kementerian Perindustrian sebesar Rp 4,6 M dengan luas bangunan dua lantai sekitar 772 m2 yang dilengkapi sarana prasarana produksi sebesar Rp 7,7 M. Adapun tujuan NKJ adalah sebagai sebagai inkubator pengembangan sentra kulit IKM DIY.
Selain itu juga sebagai wadah konsultasi dan pembinaan SDM IKM kulit, sebagai tempat layanan proses produksi, alat dan mesin, penyediaan ruang produksi, pelatihan dan laboratorium praktek kerajinan kulit bagi enterpreneur pemula sekaligus tempat promosi produk-produk IKM Se-DIY.
Disampaikan pula bahwa, pengembangan NKJ bersinergi dan berkolaborasi dengan lintas OPD, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten/Kota Se-DIY, Kementerian Perindustrian RI, Balai besar Kulit, Akademik Teknologi Kulit Yogyakarta, eksportir komoditi kulit di DIY dan komunitas Sinergi Kerajinan Kulit Yogyakarta (SIKKY) serta IKM Se-DIY. Syam berharap, NKJ bisa menjadi rumahnya para pengrajin kulit. Kedepan, para industri yang ingin meningkatkan kualitas dan desain produknya bisa datang mengunjungi NKJ.
“Ini bukan saingannya IKM, namun justru kami ingin meningkatkan kesejahteraan IKM, bagaimana IKM dapat menyelesaikan orderan yang semakin cepat dengan adanya support teknologi alat yang digunakan,” ungkap Syam. Meski NKJ telah bersinergi dengan 50 IKM yang tergabung dalam SIKKY, namun Syam mengatakan, tetapi tidak menutup kemungkinan, diluar SIKKY juga bisa bergabung di NKJ untuk belajar dan berdiskusi tentang pengembangan produk desain terkini.
Sementara itu Wakil Ketua Umum SIKKY, Sapto Nugroho mengatakan “Kami sebagai komunitas pengrajin kulit di jogja sangat terbantu sekali dengan adanya NKJ. NKJ benar-benar milik Jogja, dimana semua pihak baik dari kota maupun semua kabupaten bisa memanfaatkan keberadaan NKJ,” ucapnya. Dengan penggunaan teknologi, mesin-mesin canggih, proses produksi semakin meningkat baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
Dikatakan olehnya bahwa, alat yang ada di NKJ semuanya canggih, mulai dari mesin press, laser, mesin pemanas dan mesin jahit 360 strobel. Saat ini, menurutnya, belum ada IKM yang memiliki alat dengan kecanggihannya seperti yang ada di NKJ. Ia mencontohkan, bahwa sebelumnya untuk membuat satu buah pouch, untuk memotongnya dibutuhkan waktu setengah jam, kini hanya kurang dari satu menit sudah selesai.
HUMAS PEMDA DIY