Home / Nasional / Pemerintah Godok Dana Abadi Perumahan, Begini Perhitungan Bos BTN

Pemerintah Godok Dana Abadi Perumahan, Begini Perhitungan Bos BTN

Pemerintah Godok Dana Abadi Perumahan, Begini Perhitungan Bos BTN

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemerintah tengah menggodok dana abadi untuk perumahan. Hal ini untuk memaksimalkan penyelenggaraan perumahan, mengingat bilangan bulat backlog masih tinggi, berkisar 9,9 juta.

Bank pelat merah yang dikenal sebagai bank perumahan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN), menyambut baik rencana tersebut. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu mengatakan, konsep hal itu dapat memenuhi target pengerjaan 3 jt rumah yang tersebut digunakan dicanangkan presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebab menurutnya, dana pembiayaan perumahan dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) cuma tidaklah ada cukup untuk memenuhi target proyek 3 jt rumah. Maka, perlu ada cara lain agar tambahan tinggi efisien.

“Kalau pakai cara FLPP, budget pemerintahnya nggak kuat, kegedean. Dan menurut kami memang harus ada cara lain agar dari sisi APBN yang dimaksud lebih besar lanjut efisien. Bukan belanja tapi investasi, itu satu. Kedua, dari sisi daya serap tambahan tinggi banyak. Supaya [target] 3 jutanya kesampean,” jelas Nixon selepas meninjau BTN Jakim Race Expo dalam area Aryaduta Menteng, Jumat (21/6/2024).

Menurut perhitungan BTN, kata Nixon, perlu membangun 600.000 unit rumah dalam setahun untuk dapat memenuhi target 3 jt rumah. Sementara itu, saat ini penyelenggaraan rumah melalui FLPP belaka dapat sebanyak 200.000 unit. Maka, bangunan perumahan saat ini harus ditingkatkan menjadi 3 kali lipat guna mencapai target tersebut.

“Nah supaya dapat 3 kali lipat, skemanya mesti dirubah. Nah, skema yang mana digunakan kita usulkan menggunakan dana abadi tadi ditambah kombinasi dana abadi. Return-nya itu untuk bayar subsidi selisih bunga. Karena di area dalam awal-awal [pembentukannya] dana abadi belum terlalu besar. Makanya memang dikombinasi dengan ada porsi belanja pada APBN. Itu yang dimaksud kita usulkan,” jelas Nixon.

Dengan begitu, ia berharap dalam tahun pertama industri perbankan dapat mengakadkan 600.000 rumah. Maka demikian, Nixon menilai dana abadi dapat menciptakan dampak sektor perekonomian sendiri kemudian juga merupakan cara cepat mengurangi backlog.

Selain itu, ia mengatakan dana abadi perumahan tiada semata-mata berbentuk kredit pemilikan rumah (KPR). Tetapi juga dalam bentuk bantuan seperti untuk pembiayaan renovasi, penyelenggaraan rumah di dalam area pedesaan, serta hunian berkonsep transit oriented development (TOD) bagi para pekerja di area dalam daerah urban seperti di dalam tempat Jakarta yang dimaksud mempunyai tempat tinggal yang mana jauh.

Dalam ini, Nixon menjelaskan konsepnya membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) lalu Bea Perolehan Hak atas Tanah juga juga Bangunan (BPHTB). Selain itu, uang muka juga dapat diturunkan.

Lebih lanjut, ia menyebut dana abadi perumahan juga dapat memotong biaya asuransi hingga 6%.

“Jadi kalau tiga-tiganya diberi pembebasan, maka penghematannya 21% dari nilai tukar jual normal. Jadi kalau nilai rumahnya Rp400 jt itu dapat menjadi Rp300 jt lebih lanjut besar sekian. Jadi teman-teman merasakan seakan-akan ada diskon rumah 21%. Jadi nggak semuanya pake suku bunga. Ini pola-pola mengatasi 600.000 rumah [setahun] pada seluruh Indonesia,” imbuh Nixon.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *