Jakarta, REDAKSI17.COM – Harga emas naik lebih banyak lanjut dari 1% setelah data baru Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa jumlah agregat agregat orang Amerika yang digunakan mana mengajukan klaim pengangguran baru meningkat lebih besar besar dari yang dimaksud dimaksud diperkirakan pada minggu lalu. Hal ini menggalang spekulasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Berdasarkan data Refinitiv, harga emas pada pasar spot naik 1,14% menjadi US$2,345.88 per troy ons pada penutupan sesi perdagangan Kamis (9/5/2024).
Sementara pada perdagangan pagi ini (10/5/2024) pukul 06.10 WIB tarif jual emas dunia menguat tipis sebesar 0,05% ke US$2.347,05 per troy ons.
Indeks dolar (DXY) tergelincir sekitar 0,3% terhadap enam mata uang utama lainnya menjadi US$105,27. Penurunan DXY terjadi setelah laporan pekerjaan, menimbulkan emas tambahan banyak terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya. Emas yang dimaksud digunakan semakin terjangkau akan meningkatkan minat beli.
Departemen Tenaga Kerja merilis klaim awal tunjangan pengangguran AS meningkat 22.000 menjadi 231.000 yang yang disebut untuk pekan yang berakhir pada 4 Mei 2024. Jumlah itu lebih besar lanjut tinggi dibandingkan dengan total agregat klaim pengangguran pekan sebelumnya yakni sebesar 215.000.
Kenaikan jumlah keseluruhan total klaim pengangguran ini turut menjaga ekspektasi terjadi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve atau The Fed minimal sekali pada tahun ini.
“Apa yang tersebut hal itu kami lihat adalah dampak lanjutan dari ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, atau kapan penurunan suku bunga hal itu mungkin terjadi,” kata David Meger, direktur investasi modal serta perdagangan alternatif di area tempat High Ridge Futures.
Data terbaru menunjukkan sedikit pelemahan dalam pasar tenaga kerja, memperkuat ekspektasi bahwa penurunan suku bunga The Fed mungkin terjadi lebih banyak tinggi cepat dari perkiraan sebelumnya, sehingga menggalang pasar seperti emas serta juga perak, katanya.
Suku bunga yang tersebut itu tambahan rendah mengurangi biaya prospek dalam memegang emas batangan. Para penjual saat ini memperkirakan kemungkinan 67% penurunan suku bunga Fed pada bulan September, menurut FedWatch Tool CME.
“Data ketenagakerjaan AS yang meleset memberi kekuatan pada emas, lalu beberapa pembelian aman pagi ini,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior dalam RJO Futures.
Ke depan, perhatian pemodal akan beralih ke data indeks tarif konsumen yang mana dimaksud dijadwalkan dirilis pekan depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
