Jakarta,REDAKSI17.COM – pilpres pada negara tetangga RI dalam area Asia, India, akan datang diulang. Setidaknya ini terjadi pada 11 tempat pemungutan ucapan (TPS) pada negara bagian Manipur dalam area timur laut negeri itu.
Pemungutan pendapat ulang akan dikerjakan Senin (21/4/2024). Ini setelah adanya banyak kekacauan (chaos), seperti kekerasan lalu kerusakan mesin pemungutan pernyataan dalam negara bagian yang mana dimaksud dilanda bentrokan etnis berbulan-bulan itu.
“Terdapat berbagai insiden kekerasan pada hari Jumat dalam negara bagian tersebut, termasuk bentrokan antar kelompok bersenjata juga upaya untuk mengambil alih tempat pemungutan pendapat di tempat area bawah pengamanan ketat,” tulis Reuters dalam laporannya.
“Para pemilih hadir dalam jumlah keseluruhan agregat besar, walau ada ancaman bentrokan yang digunakan sudah pernah menewaskan sedikitnya 220 orang dalam setahun terakhir,” tambah laporan itu.
Manipur sendiri telah lama lama dilanda konflik antara mayoritas suku Meitei lalu juga suku Kuki-Zo sejak Mei. Wilayah ini tetap terbagi antara sebuah lembah yang dimaksud yang disebut dikuasai oleh Meiteis lalu perbukitan yang mana dimaksud didominasi Kuki, dipisahkan oleh hamparan tanah tak bertuan yang mana mana diawasi oleh pasukan paramiliter federal.
India sendiri diketahui sudah memulai pemilihan umum Jumat. Sekitar 1 miliar orang di area tempat negeri terpadat dunia itu diprediksikan sudah pernah lama memilih.
Perdana Menteri (PM) Narendra Modi diperkirakan akan memenangkan masa jabatan ketiga yang tersebut mana jarang terjadi, mengingat keunggulan partainya Baratia Janata (BJP). Ia unggul dikarenakan pertumbuhan kegiatan perekonomian kemudian kampanye kesejahteraan serta meningkatnya nasionalisme Hindu India.
Berbeda dengan Indonesi, sebenarnya pemilihan umum India berlangsung dalam tujuh fase dalam enam pekan. pilpres India akan memilih 543 anggota majelis rendah yang digunakan bertugas selama lima tahun melibatkan enam partai urusan urusan politik nasionak, 57 partai lokal tingkat negara bagian kemudian 2.597 partai kecil.
Partai pemenang akan membentuk pemerintahan. Satu kandidat akan ditunjuk sebagai PM.
Berdasarkan perhitungan Centre for Media Studies (CMS), pilpres India menjadi yang digunakan yang disebut terbesar juga termahal dalam dalam dunia. Di mana pengeluaran partai urusan urusan politik serta juga kandidat yang mana yang disebut bertarung untuk kampanye sekadar diperkirakan mencapai US$14,4 miliar (sekitar Rp 234,4 triliun).
Mengutip Al-Jazeera, CMS mengatakan jumlah agregat total pengeluaran itu meningkat dua kali lipat dari pemilihan umum 2019. Kala itu, pengeluaran untuk pilpres mencapai US$7,2 miliar.
India sendiri miliki 28 negara bagian serta delapan wilayah persatuan. Hasil pemilihan umum akan diumumkan 4 Juni.