Kulon Progo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode 2 Tahun 2025 di Ruang Rapat Sermo, Gedung Binangun I, Kompleks Pemkab Kulon Progo, Jumat (4/7/2025). Rapat ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi antara Pemkab dan pihak UGM dalam rangka pelaksanaan program KKN yang akan berlangsung di wilayah Kulon Progo.
Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Kulon Progo Triyono, S.IP., M.Si., Inspektur Daerah Kabupaten Kulon Progo Arif Prastowo, S.Sos., M.Si., sejumlah Kepala OPD, para Panewu, perwakilan Pengurus KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada), Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), tim Koordinator Mahasiswa Tingkat Unit (KORMANIT) KKN-PPM UGM, serta para mahasiswa peserta KKN.
Dalam sambutannya, Sekda Kulon Progo menyampaikan bahwa KKN merupakan bagian penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat, terutama dalam menggali dan mengembangkan potensi lokal di berbagai sektor. Ia menekankan pentingnya sinergi antara mahasiswa KKN dan Pemkab guna mencapai hasil yang optimal.
“Program-program yang telah dirancang diharapkan mampu mengoptimalkan potensi daerah, baik di bidang pertanian, peternakan, pariwisata, UMKM, maupun sektor lainnya. Jika terjadi kendala, mahasiswa diharapkan dapat menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan penyuluh atau OPD terkait, agar permasalahan dapat segera diatasi,” ujar Triyono.
Saat ditemui usai acara, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari unit YO-025, Putri Rousan Nabila, S.T., M.T. menyampaikan bahwa KKN kali ini diharapkan mampu mendorong pemberdayaan masyarakat secara nyata melalui kegiatan yang dirancang dan dijalankan oleh mahasiswa dengan menggandeng berbagai pihak.
“Kami berharap kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh mahasiswa, yang dijalankan oleh mahasiswa dengan berkolaborasi dengan masyarakat, pemerintah, bahkan industri sekitar dapat memberdayakan masyarakat itu sendiri. Baik dari sisi ekonomi, knowledge, kemudian juga dari produk-produk dan potensi wilayahnya,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa beberapa fokus program di antaranya adalah pengembangan ekowisata, digitalisasi peta wilayah, digitalisasi UMKM, serta penguatan ketahanan pangan.
“Sehingga kolaborasi ini, walaupun singkat, tapi dapat berdampak luas bahkan berkelanjutan,” pungkas Nabila.
KKN UGM diharapkan menjadi ruang belajar sekaligus aksi nyata mahasiswa dalam memecahkan persoalan di masyarakat secara kolaboratif dan inovatif.
Sementara itu, Amira Akilaksal, mahasiswi dari unit YO-061 KKN UGM yang akan menjalankan KKN di Kapanewon Wates, tepatnya di Kalurahan Bendungan dan Kalurahan Ngestiharjo, turut menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan oleh Pemkab Kulon Progo.
“Pemkab sangat mendukung kegiatan-kegiatan mahasiswa KKN yang ada di Kulon Progo. Tentunya ini sangat membantu kita semua,” ujar Amira.