Sleman,REDAKSI17.COM – Direktorat Irigasi Pertanian, Kementerian Pertanian, melalui Program The Development of Integrated Farming System in Upland Area (UPLAND) menggelar Workshop Kurasi Produk dan Temu Bisnis (Business Matching) bagi Korporasi Petani, Petugas Penyuluh Lapang (PPL), Project Implementation Unit (PIU), serta perwakilan Dinas Pertanian kabupaten. Kegiatan ini berlangsung pada 12-14 Desember 2025 di The Rich Jogja Hotel.

Workshop ini bertujuan menambah pengetahuan dan keterampilan para pelaku pertanian dalam mengembangkan bisnis dan pemasaran komoditas lokal. Peserta memperoleh penguatan kapasitas mulai dari pengolahan produk, peningkatan nilai tambah, hingga strategi pemasaran yang relevan dengan kebutuhan pasar. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya program UPLAND dalam memperkuat ekosistem usaha tani yang profesional dan berkelanjutan.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, S.E., M.M., hadir sebagai narasumber untuk menyampaikan materi mengenai penguatan kelembagaan dan strategi pengembangan usaha tani.

“Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong penguatan kapasitas petani dan pendamping lapangan agar mampu membaca peluang usaha dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap pengetahuan yang diperoleh dapat memperkuat sektor pertanian dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, saat menjadi narasumber pada acara Workshop Kurasi Produk dan Temu Bisnis (Business Matching) .

Wawan juga menekankan pentingnya kerja sama lintas daerah.

“Setiap wilayah memiliki tantangan dan potensi yang berbeda. Forum seperti ini membuka ruang kolaborasi agar kita dapat saling belajar dan menerapkan strategi terbaik sesuai kebutuhan daerah,” tambahnya.

Sementara itu, Dwi Kuswantoro, Tenaga Ahli Business Development UPLAND, menegaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk memperkuat kapasitas para pelaku di lapangan dalam mengembangkan usaha yang berkelanjutan.

“Workshop ini kami selenggarakan untuk memperkuat kapasitas petani, PPL, dan PIU dalam mengembangkan usaha tani yang berkelanjutan. Tidak hanya pada aspek produksi, tetapi juga pada kemampuan bisnis dan pemasaran sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat,” terangnya.

Dwi juga menyoroti pentingnya kurasi produk dan kualitas hasil tani.

“Melalui workshop ini, kami ingin mendorong para pelaku di lapangan untuk tidak hanya fokus pada peningkatan produksi, tetapi juga memahami pentingnya kurasi produk yang memenuhi standar pasar. Dengan begitu, komoditas yang dihasilkan memiliki daya saing yang lebih kuat dan peluang bisnis yang lebih luas,” jelasnya.

Kegiatan ditutup dengan sesi temu bisnis, mempertemukan petani dengan berbagai mitra potensial untuk menjajaki peluang kerja sama pemasaran.