DEPOK,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta terus mendorong peningkatkan mutu pelayanan dalam bidang kesehatan, terutama terhadap standarisasi dan akreditasi baik di Puskesmas, Klinik Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah (UTD) Tempat Praktik Mandiri Dokter (TPMD) dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi (TPMDG). Salah satunya melalui Lembaga Akreditasi Fasyankes Seluruh Indonesia (LASKESI) atau Indonesian Accreditation Agency for Health Services (ICAHS).
Harapannya dengan adanya akreditasi terhadap alat-alat kesehatan maupun fasilitas kesehatan di Kota Yogyakarta ini menjadi bentuk komitmen Kota Yogyakarta dalam mewujudkan kota yang aman dan memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu bagi warga Kota Yogyakarta.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat memberikan materi.

Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat menjadi narasumber pada Pertemuan Ilmiah Nasional ke-2 LASKESI yang berlangsung di Ballroom lantai 2, Sahid Raya Yogyakarta Hotel and Convention Yogyakarta, Kamis (3/9).
Hasto menjelaskan, hingga saat ini Fasyankes di Kota Yogyakarta sudah berproses melakukan akreditasi. Dimana 18 Rumah Sakit (RS) di Kota Yogyakarta telah terakreditasi 100 persen.
Selain itu, 18 Puskesmas di Kota Yogyakarta seluruhnya juga telah terakreditasi dengan status akreditasi Paripurna 100 persen.
Sementara itu, untuk Klinik aktif yang sudah teregistrasi di Kota Yogyakarta dengan jumlah 120 klinik dan 90 Klinik telah mencapai 75 persen yang telah terakreditasi dengan status akreditasi Paripurna.
“LASKESI merupakan salah satu lembaga penyelenggara akreditasi yang telah menjadi pilihan pada beberapa fasyankes di Kota Yogyakarta. Semoga kerjasama ini akan terus berkelanjutan,” ungkapnya.

Kegiatan LASKESI berlangsung di Ballroom lantai 2, Sahid Raya Yogyakarta Hotel and Convention Yogyakarta, Kamis (3/9).

Pihaknya juga menjelaskan, perlu adanya kecanggihan teknologi dalam proses akreditasi. “Karena sarana kesehatan yang telah terakreditasi akan menjadi lebih optimal. Makanya kalau bicara infrastruktur untuk digitalisasi itu penting,” jelas Hasto.
Selanjutnya, saat ditemui, Direktur LASKESI, dr. Eka Viora Sp.KJ,FISQua mengatakan, walaupun LASKESI baru berdiri pada tahun 2023, sudah lebih dari 4.000 fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia yang telah terakreditasi, termasuk di Kota Yogyakarta.
“Setidaknya dari 18 fasyankes ada 15 fasyankes seperti puskesmas dan klinik yang sudah mendapatkan akreditasi dari LASKESI. Kota Yogyakarta juga sebagian besar memilih kita dalam melakukan akreditasi fasyankes,” katanya.

Direktur LASKESI, dr. Eka Viora Sp.KJ,FISQua saat diwawancarai.

Pihaknya berharap, fasyankes di Kota Yogyakarta seluruhnya akan segera mendapatkan akreditasi A. “Harapan kami, mudah-mudahan tahun depan 18 fasilitas kesehatan ini bisa melakukan akreditasi bersama LASKESI. Karena kami menjadi ujung tombak peningkatan kualitas layanan kesehatan di Indonesia,” imbuhnya.