Tegalrejo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta terus berupaya mengatasi persoalan sampah salah satunya dengan mendorong pembuatan biopori jumbo berbasis RW yang bisa digunakan secara komunal oleh warga.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan, satu biopori jumbo kurang lebih dapat menampung sampah sisa dapur dari rumah tangga untuk 70 Kepala Keluarga (KK).
“Kalau satu lubang biopori jumbo itu bisa untuk 70 KK, kemudian rata-rata satu RW ada 100 sampai 120 KK jadi ya setidaknya dalam satu RW ada dua biopori jumbo, sehingga sampah organik dari dapur rumah tangga bisa teratasi dan dikelola menjadi pupuk organik,” jelasnya usai meninjau wilayah Kemantren Tegalrejo untuk pembuatan biopori pada Senin (2/9/2025).

Pihaknya menyatakan konsep tersebut bukan sekadar menyelesaikan persoalan sampah organik, tapi juga untuk mengembangkan pertanian terpadu. Dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk yang kemudian dimanfaatkan untuk tanaman pertanian perkotaan.
“Tadi kami sudah meninjau sawah milik Pemkot di dekat Rusunawa Bener, nanti akan kami manfaatkan satu petak untuk membuat 50 biopori jumbo. Kemudian di kebun salah satu warga Tompeyan juga ada yang bersedia, jadi sekarang saya mau ketuk pintu ke warga yang punya lahan untuk minta izin, gotong royong mengelola sampah sekaligus produktif menghasilkan pupuk organik,” ujarnya.
Hasto juga menambahkan akan memulai pembuatan biopori jumbo berbasis RW pada Minggu kedua bulan September dengan cara gotong royong bersama warga maupun lewat CSR perusahaan atau swasta.
“Minggu depan harus sudah dimulai, kita bedah RTLH juga bisa dengan gotong royong, sekarang kita juga akan bedah biopori, setidaknya satu lubang biopori jumbo butuh 5 buis beton,” imbuhnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Sukidi mengatakan, secara teknis satu lubang biopori jumbo hasilnya bisa dipanen dalam kurun waktu 9 bulan.Setelah proses penguraian selesai, sampah organik akan berubah menjadi pupuk kompos yang kaya nutrisi.
“Pengembangannya dilakukan di seluruh kemantren, namun untuk Pakualaman dan Kraton memang lahannya agak terbatas. Nanti pemanfaatan pupuk organik hasil panen biopori jumbo selain bernilai ekonomis juga akan didistribusikan ke 392 kelompok tani di Kota Yogyakarta, serta penyuburan taman di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP),” katanya.