Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyerahkan hadiah kepada para santri Kota Yogyakarta yang berhasil meraih juara dalam Pekan Olahraga dan Seni Diniyah Takmiliyah (PORSADIN) tingkat nasional tahun 2024 dan melaunching Profil Madrasah Diniyah (Madin) pada acara peringatan Hari Santri. Kegiatan ini diikuti 350 santri Diniyah Takmiliyah Kota Yogya di Masjid Diponegoro, Jumat (22/11).

Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi yang besar kepada para santri yang telah mengharumkan nama Kota Yogyakarta melalui prestasi mereka di ajang nasional. Ia juga memberikan motivasi agar para santri terus menumbuhkan cita-cita dan keberanian dalam belajar serta tampil di depan umum.

“Siapa di antara adik-adik yang bercita-cita menjadi ustaz? Banyak ya. Siapa yang sudah mulai belajar jadi ustaz? Berani? Kalau berani, tak suruh menggantikan saya, jangan malu-malu, nggak apa-apa. Mulai saja dari sekarang,” katanya.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta berkomitmen mendukung keberadaan dan pengembangan madrasah diniyah sebagai bagian penting pembentukan karakter, akhlak, dan pemahaman keagamaan bagi generasi muda.

Penyerahan penghargaan kepada para pemenang PORSADIN Nasional 2024

 

“Alhamdulillah pagi hari ini kita bisa bersama-sama. Saya atas nama Pemerintah Kota Yogyakarta menyambut baik Hari Santri Nasional tahun 2025 dan saya menyampaikan apresiasi kepada adik-adik semua,” ucap Hasto.

Ketua Forum Komunikasi Madrasah Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Yogyakarta, Hadiyatul Munawaroh, menjelaskan bahwa FKDT adalah wadah komunikasi bagi 40 Madrasah Diniyah Takmiliyah di Kota Yogyakarta yang berbasis masyarakat, bermitra dengan PD Pontren Kementerian Agama.

“Di kota ada 44 Madrasah Diniyah, namun yang tergabung aktif dalam FKDT ada 40, karena empat lainnya sudah masuk tingkat Wustho,” jelasnya.

Hadiyatul menerangkan bahwa acara launching dan penyerahan penghargaan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Santri, sekaligus persembahan bagi para guru menjelang Hari Guru 25 November. Ia juga menegaskan bahwa PORSADIN digelar secara berjenjang setiap dua tahun mulai dari tingkat kota, provinsi, hingga nasional.

“Alhamdulillah, Kota Yogyakarta pernah menjadi juara umum tingkat provinsi tahun 2022, dan pada 2024 meraih juara umum kedua. Untuk tingkat nasional, kita meraih juara dua cabang puisi putra dan sprint putri 60 meter. Di tingkat provinsi, kita juga dapat juara satu MTQ putri, juara pidato putri, dan lainnya,” ungkapnya.

Para santri mengikuti peringatan hari santri FKDT Kota Yogya

Namun di balik capaian tersebut, FKDT masih menghadapi keterbatasan dukungan. Ia berharap pemerintah semakin memberi perhatian kepada madrasah diniyah, yang merupakan sekolah agama pertama sebelum hadirnya pendidikan formal.

“Target kami, madrasah diniyah bisa kembali eksis. Sekarang banyak yang berkurang karena sekolah formal lima hari kerja hingga sore. Harapannya orang tua semakin paham bahwa pendidikan agama juga penting, dan madrasah diniyah bisa menjadi pilihan,” tambahnya.

Hadiyatul juga menjelaskan bahwa pendidikan di madrasah diniyah memiliki muatan pelajaran yang lebih lengkap dibanding TPA/TPQ, mencakup enam bidang yakni akidah akhlak, fikih ibadah, bahasa Arab, Al-Qur’an, hadis, dan sejarah. Ia juga menyebutkan sejumlah nama madrasah, seperti Madrasah Diniyah Margoyoso, Tawakal, Al-Wahid, Baitul Makmur, Baitul Hikmah, hingga Jidan Nurijin.