GEDONG TENGEN,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata terus berupaya memberikan kemudahan dan fasilitas bagi pelaku usaha pariwisata untuk memperluas jaringan dan memperkuat kolaborasi bisnis. Salah satu langkah konkret dilakukan melalui kegiatan Jogjavaganza #8, yang digelar di Hotel Royal Darmo, Rabu (12/11).
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk Table Top Business to Business (B2B) ini mempertemukan pelaku usaha lokal seperti hotel, biro perjalanan, destinasi wisata, restoran, hingga pusat oleh-oleh dengan mitra usaha dari berbagai daerah di Indonesia dengan melibatkan 30 buyer dan 60 seller.
Acara tersebut dibuka langsung oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan. Pihaknya mengapresiasi pelaksanaan kegiatan dan antusiasme dari para peserta.
“Kita memberikan apresiasi karena acaranya cukup bagus dan kemasannya menarik. Para peserta juga menyampaikan bahwa mereka senang dengan kualitas seller yang ditampilkan. Hanya saja, ke depan diharapkan buyer yang diundang bisa lebih banyak lagi,” jelas Wawan Harmawan saat diwawancara.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan saat mengunjungi stand pelaku pariwisata pada acara Jogjavaganza #8 di Hotel Royal Darmo, Rabu (12/11).

Wawan menambahkan, program Jogjavaganza menjadi ajang strategis yang bukan hanya berfungsi sebagai sarana promosi, tetapi juga menjadi ruang nyata untuk menjalin kerja sama bisnis yang produktif dan berkelanjutan, dalam upaya mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Kota Yogyakarta.
“Jogja memiliki kekayaan budaya, kuliner khas, dan keramahan masyarakat yang menjadi daya tarik utama. Namun kekuatan ini baru akan optimal jika dikelola secara profesional dan terintegrasi melalui kolaborasi lintas sektor seperti kegiatan hari ini,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini menargetkan pertemuan antara buyer potensial dari dalam dan luar Jawa dengan para pelaku usaha (seller) dari berbagai sektor pariwisata di Kota Yogyakarta.
“Kami sengaja menampilkan ragam seller agar seluruh potensi pariwisata di Kota Yogyakarta bisa tersaji mulai dari hotel, restoran, biro perjalanan, hingga destinasi wisata,” ungkapnya.
Menurutnya, hingga November 2025, jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta telah mencapai 8,5 juta orang, dan pihaknya optimistis dapat mencapai target 11 juta kunjungan hingga akhir tahun.

Suasana pelaksanaan Jogjavaganza #8.

“Kami berharap momentum libur panjang dan berbagai event yang diselenggarakan Pemkot di bulan November–Desember ini bisa mendorong peningkatan kunjungan wisatawan, termasuk event seperti Downhill Challenge dan Festival Game Yogyakarta,” ungkapnya.
Salah satu peserta buyer, Novianti, agen perjalanan asal Bandung, mengungkapkan Kota Yogyakarta masih menjadi destinasi favorit bagi wisatawan asal Jawa Barat.
“Jogja itu luar biasa, punya magnet yang kuat. Banyak tamu kami yang ingin kembali ke sini setiap tahun. Mereka senang karena pilihan aktivitasnya banyak, dari wisata Jeep hingga kuliner malam,” katanya.
Menurut Novianti, destinasi seperti Malioboro tetap menjadi tujuan utama, terutama karena suasananya yang nyaman dan kini semakin tertata.

“Wisatawan dari Bandung suka area Malioboro karena bisa jalan kaki, belanja, dan menikmati suasana kota. Hotel-hotel di sekitar situ juga banyak yang cocok untuk meeting atau family trip,” ujarnya.