Ngampilan,REDAKSI17.COM – Pemkot Yogyakarta menyalurkan bantuan berupa material untuk rehabilitasi rumah milik warga RT 01 RW 01 Kelurahan Notoprajan, Aniek Suprihatin, yang terdampak bencana hujan lebat disertai angin kencang.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa keluarga Aniek Suprihatin, karena terdampak cuaca ekstrem pada Selasa 19 Agustus 2025 lalu.

“Pemkot memberikan bantuan berupa material dengan harapan bisa membantu meringankan perbaikan rumah, yang kemarin waktu hujan lebat dan angin kencang atapnya jebol, ada bagian tembok yang roboh sampai salah satu anggota keluarga ada yang tertimpa reruntuhan,” ujarnya pada Kamis (21/8/2025).

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo saat meninjau rumah warga yang terdampak cuaca ekstrem.

Pihaknya menyatakan, bantuan yang diberikan memang belum mencakup keseluruhan kebutuhan rehabilitasi rumah setelah terdampak cuaca ekstrem.

“Bantuannya memang tidak menyeluruh, tapi semoga ini bisa bermanfaat, dan tentunya kami semua mendoakan supaya anggota keluarga segera pulih dan sehat, bisa kembali beraktivitas seperti semula. Kami juga berpesan memasuki musim hujan ini agar warga lebih peduli dengan kebersihan lingkungan, terutama tidak membuang sampah sembarangan apalagi di sungai,” terangnya.

Hasto menegaskan saat hujan lebat, terdapat beberapa titik di Kota Yogyakarta mengalami banjir disebabkan saluran air yang tersumbat sampah. Sehingga air meluap dan ada wilayah pemukiman yang terdampak.

“Kalau di kawasan pinggir Sungai Winongo ini ketika debitnya naik airnya tidak masuk ke rumah warga, tapi di wilayah lain seperti Klitren itu kemarin sampai masuk rumah. Untuk itu kami mengajak semua warga masyarakat untuk bersama-sama mengelola sampah, tidak buang ke sungai, dipilah, manfaatkan bank sampah dan mengelola sampah sisa dapur di tiap rumah tangga,” tandasnya.

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo berdialog dengan warga terdampak cuaca ekstrem.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta, Nur Hidayat menjelaskan, bantuan yang diberikan kepada warga terdampak cuaca ekstrem berupa kayu glugu sebanyak 31 batang dan atap seng galvalum sejumlah 13 lembar dan satu lembar terpal.

“SOP kami bahwa terkait atap roboh, kerusakan rumah akibat bencana ditindaklanjuti dengan bantuan pemulihan untuk perbaikan rumah. Sehingga tujuannya adalah rumah itu bisa dihuni kembali pada konteks layak fungsi. Ada beberapa bantuan kebencanaan lain, misal ketika warga mengungsi akan kami salurkan logistik maupun makanan,” jelasnya.

Rumah warga yang terdampak cuaca ekstrem.

Sementara itu warga yang menerima bantuan, Aniek Suprihatin (68) mengatakan dirinya dan keluarga merasa sangat terbantu, tidak hanya dari material bangunan untuk meringankan perbaikan rumah tapi juga gotong royong warga bersama personil BPBD saat evakuasi.

“Alhamdulillah terima kasih atas bantuannya, kemarin saat kejadian sore hari itu langsung dibantu warga sini, ada personel Kampung Tanggap Bencana (KTB) juga, terus anak saya yang tertimpa runtuhan tembok juga langsung dibawa ambulans dan ditangani cepat, bisa rawat jalan. Besoknya langsung dikabari untuk pengukuran kebutuhan material perbaikan rumah,” katanya.