Umbulharjo,REDAKSI17.COM-Komitmen Pemerintah Kota Yogyakarta dalam meningkatkan kualitas hunian warga kembali ditunjukkan melalui program bedah rumah yang terus digencarkan. Pada Minggu (23/11/2025), Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, kembali memimpin pelaksanaan bedah rumah yang kali ini menyasar tiga rumah sekaligus di wilayah Kemantren Umbulharjo.
Lokasi pertama adalah rumah milik Ratna Ismawati, warga Kampung Janturan, Warungboto. Kondisi rumah Ratna yang sebelumnya masuk kategori tidak layak huni kini mendapat bantuan renovasi dengan total anggaran Rp35 juta. Dana ini berasal dari KORPRI Kota Yogyakarta Rp25 juta, Mandiri Taspen Rp5 juta, dan Iuran perangkat pendamping dan warga sekitar Rp5 juta.
Hasto menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi para lembaga yang terlibat. Menurutnya, kebersamaan menjadi modal penting dalam mempercepat penanganan rumah tidak layak huni di Kota Yogyakarta.
“Alhamdulillah, rumah Ibu Ratna bisa segera direnovasi berkat dukungan berbagai pihak. Ini bukti bahwa kepedulian sosial di Kota Yogya masih sangat kuat,” ujar Hasto.
Program berlanjut ke rumah kedua milik Sarwoko Rejowiyono di Kampung Sanggrahan, Semaki. Kemudian lokasi ketiga adalah rumah milik Suratmi, warga Muja Muju. Untuk dua rumah ini, bantuan renovasi datang dari pihak swasta yakni Pamela Swalayan, yang memberikan dukungan sebesar Rp20 juta untuk masing-masing rumah.
Hasto menegaskan, keterlibatan dunia usaha dalam program sosial seperti ini sangat membantu percepatan pembangunan di tingkat masyarakat.
“Kami sangat berterima kasih kepada Pamela Swalayan yang sudah ikut berpartisipasi. Semakin banyak pihak terlibat, semakin cepat pula kita dapat mengentaskan RTLH di Kota Yogya,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menyampaikan bahwa program bedah rumah terus menjadi prioritas Pemkot Yogyakarta. Hingga November 2025, tercatat 67 rumah tidak layak huni (RTLH) telah berhasil direnovasi melalui skema kolaboratif.
Hasto menargetkan hingga akhir tahun jumlah RTLH yang direnovasi dapat mencapai 100 rumah.
“Kami ingin memastikan seluruh warga Yogya tinggal di rumah yang aman dan layak. Target 100 RTLH tahun ini insyaallah bisa tercapai dengan dukungan semua pihak,” tegasnya.
Menurutnya pogram bedah rumah ini merupakan bagian dari upaya pembangunan inklusif Pemkot Yogyakarta, yang fokus pada tata kota humanis dan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama keluarga kurang mampu.
Pihaknya menilai bahwa program bedah rumah tidak hanya soal renovasi fisik, tetapi juga membangun solidaritas antarmasyarakat.
“Dukungan lembaga seperti KORPRI, perangkat wilayah, dan pelaku usaha menunjukkan bahwa pembangunan sosial dapat berjalan lebih efektif melalui gotong royong,” imbuhnya.
Ia berharap program ini terus berkesinambungan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat maupun sektor swasta untuk terus membantu sesama.
Sementara itu salah satu penerima program bedah rumah yakni Ratna Ismawati menunjukkan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Ia mengaku renovasi ini sangat berarti, mengingat keterbatasan ekonomi membuat perbaikan rumah menjadi hal yang sulit dilakukan tanpa dukungan pemerintah.
“Saya benar-benar bersyukur dan tidak menyangka rumah saya akhirnya bisa direnovasi. Sudah lama saya ingin memperbaiki, tapi kemampuan ekonomi sangat terbatas. Bantuan dari Pemkot, KORPRI, dan para donatur ini sangat berarti bagi keluarga saya. Semoga Allah membalas kebaikan semua pihak.” ungkapnya.




